Makassar Kini
DLH Makassar Benahi Kolam Lindi di TPA Antang, Minimalisir Pencemaran Air dan Tanah
MAKASSARINSIGHT.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar membenahi saluran Kolam Lindi sepanjang 500 meter. Pembenahan dilakukan karena saluran Kolam Lindi juga mengalami penimbunan sampah selama musim hujan.
Hal ini menyebabkan proses pelarutan dan pembusukan materi yang bisa larut oleh aktivitas mikroba organic dan anorganic setelah terkena air, termasuk air hujan, yang masuk ke dalam tumpukan sampah tidak dapat dilakukan.
“Kolam Lindi sangat penting untuk proses pelarutan air dengan keanekaragaman plankton sehingga potensi pencemaran terhadap air dan tanah dapat diminimalisir terhadap lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Pemkot Makassar-Direktorat Kearsipan Daerah I Jajaki Implementasi Aplikasi Srikandi
- Perumda Parkir Makassar Ungkap Kemacetan, Karena Munculnya Aktivitas Badan Usaha Baru
- Status Darurat Kesehatan Global untuk COVID-19 Resmi Berakhir
- Makassar Juara Umum Lomba Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits Tingkat Sulsel
Untuk proses pembenahannya sendiri, Ferdy memperkirakan akan memakan waktu 3 minggu hingga masuk ke tahapan penyelesaian.
Tak lupa antisipasi pihak DLH akan melakukan semacam sistem controlled landfill untuk meminimalisir bau menyengat selama pembenahan.
Di mana sampah ditimbun dengan lapisan tanah setiap tujuh hari dan dilakukan juga perataan dan pemadatan sampah.
“Penyemprotan eko-ensim untuk meminimalisir bau menyengat juga akan dilaksanakan,” sebutnya.
Pengerukan akses jalan gunung sampah dan pembenahan Kolam Lindi merupakan salah satu upaya Pemkot Makassar untuk meminimalisir kerawanan longsor yang sewaktu-waku terjadi. Serta memudahkan pengelola sampah di TPA Antang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Baca Juga:
- Baterai iPhone Cepat Rusak, Apple Digugat Rp29,3 Triliun
- Wow!!! Kecerdasan Buatan Selevel Manusia Diprediksi Akan Hadir Beberapa Tahun Lagi
- Biang Kemacetan, Perumda Parkir Makassar Tutup Titik Parkir Samping RSUD Labuang Baji
Untuk jangka panjangnya sendiri, Pemkot Makassar akan menghadirkan pengolahan sampah menjadi energi listrik dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.
“Saat ini dalam proses seleksi administrasi dari 6 konsorsium, pertengahan tahun ini Pemerintah Kota Makassar diharapkan telah mendapatkan pemenangnya sehingga PSEL dapat bekerja secapat mungkin. Teknologi ini akan mampu mengurai sampah sebanyak 1.000 ton setiap harinya untuk menjadi energi listrik,” pungkasnya. (*)