Makassar Kini
Pengganti Mahfud MD untuk Posisi Menkopolhukam Bakal Ditunjuk Pekan Ini
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dia sedang menyiapkan surat Keputusan Presiden untuk memberhentikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), yaitu Mahfud MD.
Jokowi menyampaikan proses ini memerlukan waktu satu hingga dua hari untuk menemukan pengganti yang cocok untuk Mahfud. Artinya, kemungkinan pekan ini sudah ada nama pengganti.
“Belum. Ya nanti dilihat. Kan baru kemarin sore,” ungkap Jokowi ketika diwawancarai di Pelabuhan Tanjung Priok setelah menghadiri acara Kongres Gerakan Pemuda Ansor pada Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga:
- Merusak Segel dan Meteran, PDAM Makassar Putuskan Aliran Air Royal Apartemen
- Alumni UGM Ini Berhasil Lulus Seleksi CASN Kejaksaan untuk Jabatan Jaksa
- KPK Akan Lelang Jet Ski Rampasan dari Perkara Eks Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Mahfud, yang kini mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum 2024, menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis sore, 1 Februari 2024.
Dalam pertemuan tersebut, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya dan meminta maaf kepada Jokowi. Setelah pertemuan yang berlangsung lebih dari sepuluh menit pada Kamis, Mahfud menyatakan pertemuan tersebut berjalan tanpa adanya ketegangan.
“Kami bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan. Kami sama-sama tersenyum,” terang mantan Hakim Konstitusi saat memberikan keterangan bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Dalam pertemuan tersebut, Mahfud menjelaskan Jokowi juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusinya sebagai Menko Polhukam sejak Oktober 2019, yang merupakan periode paling lama dibandingkan dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan Wiranto.
Mahfud akan resmi melepaskan jabatannya sebagai Menko Polhukam setelah surat Keputusan Presiden diterbitkan. “Saya mohon maaf kepada Pak Jokowi kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik,” kata Mahfud.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum memberikan tanggapan langsung terkait permintaan komentar mengenai calon pengganti Mahfud sebagai Menko Polhukam.
Mahfud, dalam pernyataannya beberapa waktu yang lalu, menjelaskan keputusannya untuk mengundurkan diri merupakan hasil dari pembahasan dengan mitra pasangannya, calon presiden Ganjar Pranowo.
Ganjar, yang merupakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, merekomendasikan Mahfud untuk mundur guna menghindari potensi konflik kepentingan.
Belakangan ini, terdengar kabar mengenai retaknya hubungan antara Presiden dan PDIP, partai yang merupakan pendukung utama pemerintah. Hal ini disebabkan oleh fakta putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden dari kubu Prabowo Subianto.
Mahfud Ditanya Siapa yang Cocok Mengganti Jabatannya
Mahfud menolak untuk mengusulkan calon yang dianggap pantas menggantikan posisinya sebagai Menko Polhukam. Mahfud yakin pemilihan tersebut merupakan hak prerogatif yang ada pada Presiden Joko Widodo.
“Kalau siapa-siapa nama yang cocok, sama sekali saya hindari untuk bicara itu karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden,” kata Mahfud menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, pada Kamis, 1 Februari 2024.
“Hak prerogatif itu menyangkut profesionalisme dan menyangkut konstelasi politik yang diinginkan presiden,” sambung dia.
Mahfud secara langsung menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan kemarin. Selain itu, ia juga membicarakan beberapa isu yang dianggap perlu diperhatikan oleh penggantinya nanti.
Presiden Jokowi sampaikan terima kasih atas bantuan Mahfud selama 4,5 tahun menjabat sebagai Menko Polhukam. “Ya Pak Mahfud saya terima surat ini dulu, terus selama ini saya juga berterima kasih Pak Mahfud sudah membantu dan saya merasa terbantu,” kata Mahfud menyampaikan isi percakapan Presiden Jokowi kepada dia.
“Kemudian, saya juga minta maaf kalau ada saya keliru-keliru. Jadi, saling minta maaf itu budaya adiluhung Indonesia, saling minta maaf, saling terima kasih.”
Mahfud juga menolak membagikan harapannya kepada penggantinya. “Setiap menteri itu menurut saya nanti akan dibekali sendiri oleh presiden, karena waktu saya dulu jadi juga dibekali,” jelasnya.
Baca Juga:
- Arifin Madjid, Dari Guru Hingga Miliki Pengalaman Birokrasi Mumpuni
- Cegah Banjir, BPBD Makassar Bersihkan Drainase
- Baca 5 Rekomendasi Buku Ini, Agar Lebih Melek Finansial di Tahun 2024
Meskipun begitu, Mahfud menyatakan ketersediaannya memberikan saran apabila penggantinya meminta panduan darinya.
Mahfud memutuskan untuk mengundurkan diri dari Kabinet Jokowi dalam konteks persaingan Pemilu 2024.
Ia kemudian menjadi calon wakil presiden dari pasangan Ganjar Pranowo, yang merupakan kandidat presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Keputusan Mahfud untuk mundur direkomendasikan oleh Ganjar untuk menghindari potensi konflik kepentingan selama masa kontestasi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 02 Feb 2024