Para Menteri NasDem yang Tersangkut Dugaan Perkara Korupsi

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate bersiap mengikuti rapat kerja dengan komisi I DPR RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 7 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

MAKASSARINSIGHT.com — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tersenyum lebar saat mendapat kabar bahwa tiga kadernya masuk dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri dari Nasdem yang duduk di kabinet Jokowi yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Jatah Menteri periode itu ada yang tertinggal, yaitu Jaksa Agung yang dulu diklaim Nasdem dan dijabat oleh HM Prasetyo. 

Pada masa akhir jabatan menteri-menteri Nasdem justru berulah. Dua dari tiga Menteri Nasdem diduga terlibat aksi begal duit negara dalam sejumlah proyek. Agar tidak salah paham, begal menurut KBBI bermakna orang yang menyamun; perampok; perampas. 

Berkas dugaan korupsi Menkominfo Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah ditangan aparat penegak hukum. Johnny bahkan sudah ditangkap Kejaksaan dan Yasin Limpo baru dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi di Kementan.

Soal Yasin Limpo, KPK belum buka suara soal detil jenis dan model korupsi meski yang bersangkutan sudah mangkir setelah dipanggil sebanyak tiga kali. Status kasus Yasin pun masih dalam tahap penyelidikan. “Belum penyidikan,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron. 

Kepentingan Politik

Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan lembaga antirasuah bakal mengungkap semua dugaan korupsi di Kementan. Ia juga membantah pengusutan dugaan korupsi di Kementan sarat kepentingan politik kelompok tertentu.

Untuk Johnny, tabir kasus korupsi sudah terbuka lebar. Johnny diduga kuat terlibat kasus korupsi BTS dengan kerugian negara mencapai Rp8 triliun dari total proyek Rp10 triliun. Dengan demikian, aksi begal Johnny dan komplotannya berhasil menggangsir duit negara sebanyak 80% dari total proyek. Johnny kini mendekam ditahanan menunggu persidangan dimulai.

Baca Juga: 

Padahal secara profil, dua menteri dari Nasdem ini merupakan orang gaek dalam pemerintahan. Keduanya berpengalaman baik secara politis dan sosial.

Sebelum jadi menteri, Johnny menjabat di Dewan Perwakilan Rakyat selama lima tahun, dan telah terpilih kembali untuk masa jabatan kedua dalam pemilu 2019. Ia merupakan lulusan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Johnny diketahui lahir di Ruteng, NTT pada 10 September 1956. 

Setelah lulus kuliah, Plate bekerja sebagai marketing executive di beberapa perusahaan, antara lain PT Astra International Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Ia kemudian bergabung dengan AirAsia dan menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan.

Johnny diketahui terjun ke dunia politik pada 2014, saat terpilih menjadi anggota DPR sebagai anggota Partai Nasdem. Ia terpilih kembali pada 2019. Selama di DPR, ia menjabat sebagai ketua Komisi XI yang membidangi sektor keuangan.

Johnny menikah dan memiliki tiga anak. Dia merupakan seorang Katolik yang taat. Namun saat ini, Johnny berubah menjadi sosok yang kontroversial.

Beberapa orang memujinya atas karyanya di bidang ekonomi digital dan infrastruktur, sementara yang lain mengkritiknya karena dugaan keterlibatannya dalam korupsi BTS. 

Menteri Era Jokowi

Adapun Yasin Limpo yang lahir pada 16 Maret 1955, Makassar sempat menjadi gubernur dan beberapa jabatan pemerintahan lainnya. Pada 2019, Limpo diangkat sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo.

Syahrul memulai pendidikannya di SD Negeri Mangkura Makassar, yang dimana ia masuk pada tahun 1961 dan lulus pada tahun 1967. Seusai lulus pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6 Makassar.

Setelah menyelesaikan pendidikanya di SMP, Syahrul Yasin Limpo masuk di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Ia mengenyam pendidikan hingga tahun 1973.

Setelah lulus SMA, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikannya dengan memilih kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar di Fakultas Hukum. Selama kuliah ia aktif sebagai pemimpin redaksi buletin mahasiswa Fakultas Hukum Unhas bernama Justisi. Syahrul Yasin Limpo meraih gelar sarjana hukumnya pada 1983. 

"Yasin Limpo kemudian mengambil pendidikan masternya di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) tahun 1999. Selain itu ia juga melanjutkan pendidikan master ilmu hukumnya di Universitas Hasanuddin serta pendidikan doktor di kampus yang sama.

Kembali ke kasus dugaan korupsi, baik Johnny maupun Yasin beranggapan bahwa mereka dikriminalisasi menjelang tahun politik. Memang, munculnya kasus-kasus tersebut terjadi tak selang lama sejak Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menetapkan bakal calon presiden yang akan diusung adalah Anies Baswedan yang juga merupakan mantan Menteri Presiden Jokowi.

Setelah penetapan itu banyak pihak, termasuk Yasin dan Johnny, yang menganggap Nasdem tidak lagi sejalan dengan partai pemerintah. “Saya juga menyimak sejumlah pihak mengaitkan proses hukum ini dengan aspek politik.

Baca Juga: 

Sekalipun banyak pendapat seperti itu, namun dengan kerendahan hati, sebagai warga negara biasa saya akan menjalani seluruh aral-rintang ini,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Juni 2023.

Terkait dengan ramainya kasus korupsi yang melibatkan anak buahnya, presdien Jokowi tetap pada pandangan untuk dibuka seluas-luasnya ini kasus hukum di mana dan di mana. “Jangan main-main dengan korupsi,” katanya. 

Terlepas dari aksi politisasi dan kriminalisasi atas kasus dugaan korupsi itu, publik sangat berharap ada kejelasan soal proyek yang dikorupsi. Misalnya soal BTS di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal yang dikorupsi Johnny Cs.

Jangan sampai korupsinya diungkap, pelakunya ditangkap dan dimiskinkan, tapi proyeknya tetap mangkrak…

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ashari Purwo pada 17 Jun 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories