Makassar Kini
APBD Defisit Rp1,5 Triliun, Pj Gubernur Sulsel: Daerah Ini Bangkrut
MAKASSARINSIGHT.com, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Bahruddin mengibaratkan Sulsel sebagai kapal yang akan tenggelam. Hal ini menyusul laporan keuangan yang menyebut APBD Sulsel defisit Rp1,5 triliun.
Hal itu dilontarkan Bahtiar Baharuddin pada rapat paripurna dengan agenda pemaparan Gubernur Sulsel terkait rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun 2024.
Baca Juga:
- KPK Resmi Tetapkan SYL dan Muhammad Hatta Tersangka Dugaan Korupsi
- Ditetapkan Jadi Tersangka, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajukan Praperadilan
- Eks Kasatpol PP Makassar Divonis Bebas, Kasus Dugaan Korupsi Honorarium
"Ada Rp1,5 triluin defisit anggaran, daerah ini bangkrut. Jadi, ibarat kapal, saya nahkoda dan ini kapal mau tenggelam," ungkap Bahtiar mengawali penyampaian pada rapat paripurna sebagai penjelasan Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tentang APBD Tahun Anggaran 2024, di DPRD Sulsel, Rabu (11/10/2023).
Diketahui, defisit anggaran adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan cara membuat pengeluaran menjadi lebih besar daripada pemasukan daerah.
Bahtiar menyebutkan, seluruh kegiatan di Provinsi Sulsel yang direncanakan di anggaran perubahan 2023 dipangkas, bahkan ditahan hingga Desember mendatang.
"Kegiatan kita rancang di APBD perubahan 2023, kita puasa sampai Desember. Angka 10,3 itu angka fiktif, uangnya tidak ada. Ini yang saya sampaikan ke Kementerian Dalam Negeri," terangnya.
Baca Juga:
- Jumat Berkah, Caleg NasDem Ismail Manda Berbagi Makanan di 5 Lokasi
- Ratusan Alat Peraga Tersebar di Karanganyar, Caleg PDIP Wawan Kristianto Optimistis Hadapi Pileg 2024
- Hati-hati! Ini Risiko Akibat Kebiasaan Oversharing di Media Sosial
Di samping itu pemerintah daerah juga tentunya akan terus menjaga iklim investasi dan mendorong kemajuan dunia usaha domestik. Terkait arsitektur pendapatan tersebut, maka Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2024 diproyeksikan sebesar Rp10,466 Triliun, meningkat 3,29%.
"Jika dibandingkan dengan target pendapatan Tahun 2023 sebesar Rp10,133 Triliun, yang terdiri dari Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp6,13 Triliun lebih atau meningkat sebesar Rp335,78 Miliar lebih, Target Pendapatan Transfer sebesar Rp4,32 Triliun lebih atau menurun," bebernya. (***)