Ekonomi & Bisnis
Subsidi Mobil Listrik Naik jadi Rp4,9 Triliun pada 2024
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan besaran subsidi mobil listrik akan meningkat menjadi Rp4,9 triliun pada 2024 dari tahun ini Rp1,6 triliun.
Sementara itu, subsidi motor listrik juga akan naik jadi Rp4,2 triliun untuk 600.000 motor listrik tahun depan dari tahun ini Rp1,4 triliun. Sedangkan bus listrik turut meraih subsidi senilai Rp48 miliar pada tahun ini dan Rp144 miliar pada tahun depan.
Selanjutnya, besaran subsidi mobil listrik pada 2023 sebesar Rp1,6 triliun, dan akan meningkat menjadi Rp4,9 triliun pada 2024. Sementara itu, bus listrik turut meraih subsidi senilai Rp48 miliar pada tahun ini dan Rp144 miliar pada tahun depan.
Baca Juga:
- Depan Ribuan Mahasiswa Baru Unhas, Kajati Leo Simanjuntak Bicara Soal Kasus Korupsi di Sulsel
- SMES Expo 2023 Sukses Digelar, Dorong Potensi Ekonomi Makassar Bersaing Nasional
- Latihan Ketahanan Seperti Angkat Beban Bikin Awet Muda
Penambahan anggaran subsidi kendaraan listrik sejalan dengan pandangan pemerintah mengenai penyebab tingginya polusi udara di di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang mengatakan polusi udara di Jabodetabek utamanya disebabkan oleh pencemaran udara di Jabodetabek berasal dari kendaraan bermotor.
Siti Nurbaya mengungkapkan, hingga 2022 Kementerian LHK mencatat ada 24,5 juta kendaraan bermotor. Dari angka itu, 19,2 juta di antaranya merupakan sepeda motor.
Transisi Kendaraan Listrik
Untuk itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 1999 – 2001 Alexander Sonny Keraf mendorong percepatan transisi kendaraan listrik untuk mengatasi tingginya polusi udara di DKI Jakarta yang berasal dari emisi sektor transportasi.
Sonny menilai polutan yang berasal dari emisi kendaraan berbahan bakar fosil di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Kesehatan pernafasan hingga kecerdasan otak akan terus mengancam warga ibu kota jika kondisi ini terus dibiarkan.
Oleh sebab itu, Sonny mendesak penggunaan kendaraan listrik sebagai transportasi umum maupun pribadi harus segera dapat diimplementasikan secepat mungkin, mengingat besarnya dampak negatif dari polutan, terutama dari sektor transportasi.
“Jangan anggap remeh hal ini, peralihan penggunaan kendaraan bensin ke listrik perlu didorong sekuat-kuatnya untuk menurunkan emisi dan pencemaran udara di kota besar, terutama Jakarta,” ujar Sonny kepada media, Senin 14 Agustus 2023.
Sonny yang belakangan aktif dalam beberapa diskusi publik mengatakan masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam menurunkan tingkat polusi dengan beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitas di Jakarta dengan memanfaatkan insentif yang telah diberikan pemerintah.
Baca Juga:
- Proyek Perubahan Bernama Halo Makassar, Digagas Kepala Bappeda untuk Tarik Potensi Investasi
- Respon Aduan Masyarakat, Perumda Parkir Makassar Tegur Jukir Bermasalah
- Mau Tahu Apa Warna Kulit Cleopatra? Coba Baca Ulasan Ini
Di sisi lain, lanjut Sonny, pemerintah juga harus memacu industri otomotif untuk memperbaiki ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, mulai dari harga, tingkat efisiensi kendaraan, hingga infrastruktur pendukung.
“Sebagai langkah awal, insentif dapat menjadi pemanis untuk mendorong konsumen beralih. Tapi yang lebih penting adanya perbaikan produk dan penunjang kendaraan listrik, sehingga masyarakat dengan sukarela akan menggunakan kendaraan non-BBM ini,” kata Sonny.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 14 Aug 2023