Ekonomi & Bisnis
Kurangi Resiko, OJK Sulampua Kembangkan Ekosistem Bisnis Pisang
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mengembangkan potensi program budidaya pisang yang inovatif. OJK telah mempersiapkan ekosistem bisnis yang komprehensif untuk mendukung program ini dan mengurangi risiko kegagalan dalam rantai pertanian dan distribusi yang mungkin terjadi.
Program budidaya pisang yang diinisiasi oleh OJK Sulampua bertujuan untuk memastikan bahwa semua pisang yang ditanam dapat diserap permintaan di pasar. Bahkan, program ini memiliki potensi untuk mengubah pisang menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi.
Ekosistem bisnis yang diusulkan oleh OJK Sulampua bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kegagalan dalam proses pertanian atau pun selama proses distribusi. Lebih dari itu, ekosistem bisnis ini memberikan kepastian kepada petani dan pelaku usaha bahwa hasil panen mereka akan selalu diserap pasar dengan stabil, sehingga mereka dapat dengan percaya diri berinvestasi dalam budidaya pisang. Ekosistem ini juga memberikan kepastian pada calon pemasok pisang berkaitan dengan ketersediaan pasokan.
Baca Juga:
- Eks Kasatpol PP Makassar Divonis Bebas, Kasus Dugaan Korupsi Honorarium
- Selenggarakan Workshop Pengelolaan Keuangan, Jamkrindo Dorong Digitalisasi UMKM Indonesia Timur
- Perkuat Eksistensi Pengelolaan Air Limbah, DPP Perpamsi Gelar Workshop di Makassar
Salah satu poin penting dalam strategi OJK adalah kolaborasi. Kepala OJK Regional VI Sulampua Darwisman, menjelaskan bahwa kolaborasi adalah elemen kunci dalam pengembangan ekosistem bisnis budidaya pisang. Dalam kerja sama ini, berbagai pihak, termasuk pemerintah, petani, pelaku usaha, dan lembaga keuangan, akan bergandengan tangan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Strategi kolaborasi ini diharapkan akan memperkuat jaringan ekosistem bisnis, memfasilitasi akses pembiayaan pertanian, mengelola risiko, memajukan teknologi budidaya, serta memastikan rantai pasokan yang berkesinambungan.
Dilansir dari antara, Rabu, 11 Oktober 2023, Berikut adalah beberapa komponen strategis dalam ekosistem bisnis yang disusun oleh OJK Sulampua untuk mendukung program budidaya pisang:
Pembiayaan Pertanian: Mempermudah proses pembiayaan yang diperlukan untuk budidaya pisang, termasuk pembiayaan untuk infrastruktur pertanian.
Pengelolaan Risiko: Melakukan identifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan budidaya pisang, sehingga petani dan pelaku usaha dapat merencanakan proses budidaya dengan lebih baik.
Pembiayaan Agribisnis: Mendorong pengembangan agribisnis terkait dengan pisang, seperti pengolahan dan pemasaran produk pisang.
Pendukung Inovasi Teknologi: Memfasilitasi penggunaan teknologi terbaru dalam budidaya pisang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil.
Pembiayaan Berkelanjutan: Mendorong praktik budidaya yang berkelanjutan dari segi lingkungan dan ekonomi.
Pembiayaan Rantai Pasokan: Memastikan ketersediaan pasokan pisang yang stabil dan berkualitas baik untuk pasar lokal dan internasional.
Konsultasi Keuangan: Memberikan bimbingan keuangan kepada petani dan pelaku usaha untuk membantu mereka dalam mengelola keuangan secara bijak.
Baca Juga:
- Jumat Berkah, Caleg NasDem Ismail Manda Berbagi Makanan di 5 Lokasi
- Ratusan Alat Peraga Tersebar di Karanganyar, Caleg PDIP Wawan Kristianto Optimistis Hadapi Pileg 2024
- Hati-hati! Ini Risiko Akibat Kebiasaan Oversharing di Media Sosial
Pengembangan Pasar Keuangan: Membangun pasar keuangan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis budidaya pisang.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, OJK Sulampua berusaha mengubah program budidaya pisang menjadi sebuah contoh keberhasilan dalam pengembangan ekosistem bisnis yang mendukung pertanian. Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci kesuksesan. Dengan ekosistem bisnis yang kuat, budidaya pisang di wilayah ini memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 11 Oct 2023