Ini Daftar 5 Pesawat Militer Pemegang Rekor , Teknologinya Canggih

(null)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA- Era pasca-Perang Dunia II menyaksikan kemajuan teknologi yang membuat pesawat tempur jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Beberapa dari mereka telah sukses memecahkan berbagai rekor.

Mesin jet, radar, dan peluru kendali menjadikan masing-masing pesawat lebih cepat. Lebih mampu, dan lebih mematikan dibandingkan satu skuadron atau lebih pesawat sejenis pada masa perang dunia II. Kemajuan Zaman Jet ini menghasilkan beberapa kemajuan yang memecahkan rekor.

Berikut adalah lima pesawat militer yang mencapai rekor baru di  pertempuran udara, tenaga mesin, muatan, daya tahan, dan jumlah produksinya. Data diambil dari Popular Mechanics.

Baca Juga:

Rekor Bertarung

F-15C

Hanya 20 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, Perang Vietnam menghasilkan banyak kejutan bagi Amerika Serikat. Pesawat tempur generasi ketiga seperti F-4 Phantom II dan F-105 Thunderchief tidak menampilkan performa baik dalam pertempuran udara-ke udara. Bahkan saat melawan kekuatan militer kecil yang dilengkapi dengan pesawat inferior. 

Ini mendorong para insinyur yang merancang pesawat tempur generasi keempat untuk menekankan kembali kemampuan maneuver melebihi kecepatan.F -15 Eagle dirancang murni sebagai pesawat tempur superioritas udara dengan tim desain beroperasi berdasarkan prinsip “tidak satu pon pun untuk serangan udara ke darat. 

Hasilnya, F-15 memiliki rekor luar biasa yakni  104-0 dalam pertempuran udara. Artinya  104 pesawat musuh ditembak jatuh dan tidak ada satupun  Eagle yang hilang. 

Namun, F-15 telah hilang akibat tembakan rudal permukaan ke udara. Termasuk insiden tahun 2018 di Yaman. Ada juga klaim pesawat Irak menembak F-15. Tetapi Irak gagal menunjukkan bukti yang menguatkan.

104 berbanding 0 mungkin merupakan rekor tertinggi bagi pesawat tempur di mana pun dan  kapan pun dalam sejarah untuk pertempuran udara-ke-udara. 

2. Rekor Mendaki 

Su-27

Selain kemampuan manuver, salah satu atribut jet tempur  paling berguna adalah tenaga mesin. Jet cepat dengan kemampuan akselerasi tinggi dapat mendekati musuh lebih cepat. Selain itu  lebih cepat bermanuver ke posisi menguntungkan, dan melarikan diri lebih cepat jika diperlukan. 

Yang terpenting, pesawat ini dapat mencapai ketinggian dengan lebih cepat. Ini  memberikan pilot pesawat tempur tidak hanya keunggulan posisi, tetapi juga energi yang dapat digunakan untuk bermanuver.

Pada tahun 1970-an, F-15 Eagle yang dijuluki “Streak Eagle” mencapai rekor waktu ketinggian 30.000 meter hanya dalam waktu 3 menit 27,8 detik. Meski begitu, ia memiliki momentum yang cukup untuk terus naik hingga hampir 31 meter sebelum turun. Streak Eagle juga mencetak rekor pendakian 15.000 meter  dalam 77,02 detik .

Pada 1980-an Su-27 Flanker yang merupakan jawaban Uni Soviet terhadap F-15, dengan mudah memecahkan rekor 15.000 meter.  Pesawat ini mencapai ketinggian yang sama dalam 70,33 detik.

Rekor Mengangkut Senjata

B-52

Setelah Perang Dunia II, mesin jet dengan cepat menggantikan mesin piston. Mesin jet dapat menghasilkan daya dorong yang jauh lebih besar, Ini  memungkinkan pesawat terbang lebih berat, lebih cepat, dan muatan lebih berat. 

Untuk bomber ini akan sangat berefek pada jumlah bom yang dapat mereka bawa. B-52, pertama kali diterbangkan pada tahun 1952. Dan  memecahkan rekordengan satu pembom yang mampu membawa muatan yang sama dengan dua skuadron pembom B-17.

B-52 adalah juara sepanjang masa dalam hal muatan bom. Pabrikan Boeing melaporkan  pesawat tersebut dapat membawa beban seberat 32.000 ton. Dari 76 B-52 yang beroperasi, 36 di antaranya mampu membawa hingga 36 rudal jelajah berujung nuklir AGM-86B .

Semua B-52 dapat membawa bom JDAM dipandu GPS, bom Paveway dipandu laser, rudal jelajah bersenjata konvensional, rudal anti-kapal LRASM, rudal anti-kapal Harpoon, ranjau laut, dan bom bodoh.

Rekor Terbang Terlama

RQ-9 Global Hawk

Semua pesawat dibatasi oleh jarak dan ketinggian. Faktor-faktor seperti muatan, cuaca, dan ketahanan awak juga dapat mempengaruhi berapa lama sebuah pesawat dapat bertahan di udara. 

Pesawat tanpa pilot dan peralatan pendukung kehidupan untuk pilot  hidup dapat menggunakan muatan atau jangkauan tersebut. Ini memberikan keunggulan jangkauan pada pesawat tak berawak dibandingkan pesawat berawak. Maka tak heran jika pesawat militer dengan rekor dunia penerbangan nonstop ini tidak memiliki pilot.

Pada tahun 2013, drone pengintai ketinggian tinggi dan tahan lama RQ-4 Global Hawk Angkatan Udara Amerika lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Grand Forks. Pesawat kemudian bertahan di udara selama 34,3 jam. Pesawat yang diberi nama Lady Hawk ini juga mencetak rekor sebagai pesawat dengan awak penerbangan dan pendukung yang semuanya perempuan.

Baca Juga: 

Rekor Produksi

MiG-21

Jika ingin mencari jet tempur paling banyak diproduksi sepanjang masa, hanya ada dua kandidat negara yakni Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet. Kedua negara tersebut merupakan negara adidaya yang memimpin blok-blok yang berseberangan selama Perang Dingin.  Meskipun negara-negara seperti Perancis dan Swedia membangun pesawat tempur yang sangat baik , mereka belum memiliki basis klien yang siap.

Jet tempur yang paling banyak diproduksi adalah Mikoyan-Gurevich MiG-21 . Disebut sebagai Fishbed oleh NATO, MiG-21 adalah pesawat tempur yang dioptimalkan untuk pertempuran udara-ke-udara. Tetapi juga mampu melakukan misi udara-ke-darat secara terbatas. Jet itu ramping dan seperti anak panah dengan sayap pendek dan gemuk. serta mesin pemasukan udara di hidung. Pesawat tempur ini dapat mencapai kecepatan tertinggi 2 Mach dan membawa hingga empat rudal udara-ke-udara.

Menurut perhitungan paling rinci yang tersedia, Uni Soviet memproduksi setidaknya 10.158 MiG-21. Ini  menjadikannya pesawat tempur paling banyak di era pascaperang. MiG-21 juga secara resmi diakui  Guinness Book of World Records sebagai pesawat jet militer dengan produksi tertinggi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 04 Dec 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories