IBI Makassar Siap Perkuat Sinergi dengan Pemkot untuk Tekan Angka Stunting

IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com — Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Makassar menyatakan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini disampaikan dalam audiensi pengurus IBI bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Balai Kota, Selasa (24/6/2025).

Ketua IBI Kota Makassar, Emilia Harnani, SST, M.Kes, mengatakan bahwa audiensi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VIII dan Hari Ulang Tahun (HUT) IBI ke-74. Ia juga menekankan pentingnya momen ini sebagai ajang konsolidasi dan penajaman arah kebijakan organisasi.

“Kami siap bersinergi lebih kuat dengan Pemerintah Kota, khususnya dalam penanganan stunting yang kini menjadi isu nasional. Kami percaya, jika semua bidan bergerak bersama, dampaknya akan sangat signifikan bagi masyarakat,” ujar Emilia.

Baca Juga: 

Dalam pertemuan tersebut, IBI juga memaparkan berbagai kegiatan sosial yang telah dilaksanakan selama Bulan Bakti IBI pada Mei hingga Juni. Kegiatan itu antara lain pelayanan kesehatan ibu dan anak, pemberian makanan tambahan (PMT), layanan KB, serta edukasi pencegahan stunting kepada masyarakat.

“Kami juga akan berkolaborasi dengan Pemkot, PKK, dan Dinas Kesehatan dalam program-program penurunan stunting ke depan,” tambah Emilia.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengapresiasi kontribusi IBI yang dinilainya sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu dan anak.

“Peran bidan sangat krusial. Isu seperti stunting tidak bisa ditangani secara instan. Diperlukan intervensi jangka panjang, minimal satu tahun, dan semua itu harus berbasis data agar tepat sasaran,” tegas Munafri.

Baca Juga: 

Ia menyebutkan, Pemkot Makassar saat ini tengah fokus pada tiga isu utama: penurunan angka stunting, pencegahan pernikahan usia dini, dan peningkatan edukasi kesehatan bagi calon ibu. Dalam hal ini, Pemkot mendorong kolaborasi multipihak melalui program Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang terdiri dari bidan, kader, petugas KB, serta TP PKK.

“Semua pihak harus bersinergi. Tidak bisa satu pihak bekerja sendiri. IBI, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan PKK harus bersatu sebagai satu kekuatan solid dalam mendampingi keluarga,” pungkasnya.

Rangkaian HUT ke-74 IBI dan Muscab ke-VIII IBI Makassar ke depan diharapkan menjadi titik tolak penguatan peran bidan dalam sistem kesehatan kota serta menciptakan pelayanan yang lebih responsif, berkelanjutan, dan berbasis komunitas.

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan

Related Stories