Dugaan Perang Harga Mobil Listrik China, Uni Eropa Gelar Penyelidikan

Mobil listrik Lamborghini Lanzador (Driving)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Uni Eropa telah mengumumkan penyelidikan terhadap dukungan China kepada produsen kendaraan listrik, menyusul meningkatnya impor mobil listrik China yang memicu kekhawatiran akan masa depan produsen mobil Eropa. 

Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan bahwa Eropa ingin tetap terbuka untuk kompetisi penjualan, tetapi tidak untuk perang harga di pasar.

Dilansir dari CNN Internasional, Kamis, 14 September 2023, industri otomotif Eropa adalah salah satu tulang punggung ekonomi  di wilayah tersebut, menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 13 juta orang atau sekitar 7% dari total lapangan kerja. Namun, meningkatnya impor kendaraan listrik China telah menjadi isu sensitif dalam konteks persaingan global.

Untuk melindungi produsen otomotif Eropa, Uni Eropa telah memberlakukan bea masuk sebesar 10% pada mobil yang diimpor dari China. Namun, penyelidikan yang dilakukan oleh Uni Eropa dapat berujung pada penerapan tarif lebih lanjut terhadap impor kendaraan listrik China.

Baca Juga: 

Pengumuman von der Leyen tentang penyelidikan ini telah mengguncang pasar saham perusahaan kendaraan listrik China yang terdaftar di Hong Kong. Penurunan harga saham mencerminkan sejauh mana dampak penyelidikan tersebut terhadap ekspektasi investor pada pertumbuhan industri otomotif China di pasar global.

Perusahaan-perusahaan China telah mengekspor hampir 350.000 kendaraan listrik ke sembilan negara Eropa pada paruh pertama tahun ini, jumlah yang lebih besar dibandingkan jumlah seluruh ekspor pada tahun 2022.  

Perusahaan seperti BYD, produsen kendaraan listrik terbesar di China, telah merencanakan untuk meningkatkan penetrasi pasar Eropa. Mereka berencana menggandakan jumlah mitra dealernya di Eropa menjadi 200 unit pada tahun ini dan meningkatkan penjualan kendaraan di luar negeri menjadi 250.000 pada tahun 2023, dibandingkan dengan 55.916 pada tahun 2022.

Baca Juga: 

Tantangan utama bagi produsen mobil Eropa adalah menghadapi meningkatnya penetrasi produsen kendaraan listrik China di pasar Eropa. Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2030, pangsa pasar produsen mobil China akan meningkat dua kali lipat dari 17% menjadi 33%, sementara perusahaan-perusahaan Eropa dapat kehilangan pangsa pasar terbesar.

Penyelidikan ini akan memainkan peran penting dalam menentukan arah masa depan industri otomotif global, dan dampaknya akan terasa dalam jangka panjang terutama di antara produsen kendaraan Eropa dan China.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 14 Sep 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories