Baca Nih, Cara Membesarkan Anak yang Introvert

(null)

MAKASSARINSIGHT.com - Kepribadian anak sejatinya merupakan sifat yang sudah melekat saat mereka lahir. Biasanya, jenis kepribadian anak terbentuk sejak usia 3 tahun dan menjadi stabil pada usia 20 tahun.

Kepribadian anak tetapi terus berkembang sepanjang hidupnya. Perubahan kepribadiannya bisa saja terjadi berdasarkan pada pengalaman hidupnya, pembelajaran dan pilihan yang dia buat.

Untuk dapat mengetahui kepribadian anak, terlebih dahulu Anda harus menjawab sejumlah pertanyaan. Sebagai contoh, kondisi individu anak dalam sebuah kelompok, jumlah teman dekat, inisiatif memulai percakapan, serta bagaimana ia mengembangkan diri, apakah dengan rangsangan eksternal atau saat sendiri.

Mengutip Parents Circle Senin, 27 Maret 2023, seorang anak introvert biasanya akan berusaha sendiri untuk bermain dan berefleksi. Selain itu, mereka juga  lebih suka berinteraksi dengan sedikit orang. 

Baca Juga: 

Saat  mengetahui bahwa anak Anda memiliki kepribadian Introvert, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mendidik mereka agar bisa menghadapi dunia dengan baik.

1. Dengarkan anak Anda

Anak biasanya sarat akan jadwal dan larangan. Biasanya, kegiatan anak direncanakan oleh orang tua tanpa melibatkan mereka.

Tanpa disadari, ketika orang tua  mengambil keputusan, Anda akan cenderung memberi perintah kepada anak-anak. Namun, pada saat yang sama, orang tua juga khawatir bahwa dengan menggunakan paksaan, Anda berisiko melanggar kepercayaan yang melekat dalam hubungan orang tua-anak.

Untuk mengatasi ini, bicaralah dengan anak Anda dan jadikan mereka mitra dalam proses pengambilan keputusan. Misalnya, jika Anda ingin anak Anda menjauhi ponsel dan pergi bermain kemungkinan besar Anda ingin dia sehat. 

Sekarang, cobalah untuk lebih memahami mengapa anak lebih menyukai ponsel. Bisa saja  lantaran dia ingin santai dan bersenang-senang dan ingin Anda menghargai pilihannya.

Di sisi lain, Jelaskan kepada anak Anda alasan mengapa Anda ingin dia menjauh dari ponsel . Namun, jangan lupa untuk mendengarkan apa yang dia katakan. Ketika orang tua dan anak-anak saling mendengar dan terhubung dengan kebutuhan satu sama lain, maka akan lebih mungkin menemukan solusi yang bekerja dengan baik untuk mereka berdua.

2. Beri Kekuatan pada Mereka

Anak-anak sering diminta untuk diam dan mendengarkan apa yang dikatakan orang dewasa, dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Pendekatan ini dapat bekerja dengan anak kecil. 

Namun, saat mereka tumbuh dewasa, mereka mulai menyuarakan pendapat. Suka dan tidak suka mereka dengan lebih kuat, seperti yang mereka lihat dilakukan oleh orang dewasa. 

Karenanya, membuat keputusan bersama anak Anda sejak usia muda dapat membantunya memahami dan meyakinkannya bahwa pendapat setiap anggota keluarga itu penting.

3. Ajari mereka tidak apa-apa untuk mengatakan 'tidak'

Secara budaya dan sebagai masyarakat kolektivistik, banyak orang belajar mengakomodasi keinginan setiap orang. 

Meski demikian, ada baiknya untuk mengatakan 'Tidak' jika anak Anda memang tak ingin melakukan apa yang diperintahkan. Hal tersebut bukanlah perilaku tidak sopan. 

4. Ajarkan beragam bentuk emosi

Beri tahu anak Anda tentang berbagai emosi yang dirasakan orang . Anda dapat mengajarkan tentang perasaan senang, sedih, marah, bersemangat, takut. 

Anda dapat melakukan ini selama percakapan sehari-hari dengan membagikan perasaan Anda dan dengan menanyakan perasaannya.

5. Hormati individualitas anak Anda

Menilai dan membandingkan anak dengan orang lain bisa membuat mereka merasa frustasi. Dorong dan dukung anak Anda untuk bereksperimen, mengajukan pertanyaan, dan mengekspresikan dirinya. Fokuslah pada kekuatannya dan gunakan pencapaiannya sendiri sebagai tolok ukur.

Baca Juga: 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 29 Mar 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories