Kamis, 03 Juli 2025 14:12 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com — Kabar mengejutkan datang dari Del Monte Foods. Perusahaan makanan kaleng legendaris asal Amerika Serikat (AS) itu resmi mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan (Chapter 11) di pengadilan kepailitan New Jersey, Selasa, 1 Juli 2025.
Hal itu menandai upaya perusahaan berusia 139 tahun tersebut untuk mengejar penjualan aset guna mempercepat restrukturisasi bisnis. Meski demikian, sejumlah anak perusahaan di luar AS tidak termasuk dalam proses kepailitan dan tetap beroperasi seperti biasa.
Del Monte Foods populer lewat berbagai produk seperti makanan, buah maupun sayuran kalengan merek Del Monte. Di Indonesia, sejumlah produk Del Monte sangat familiar seperti sarden kaleng, saus spaghetti, sambal hingga bumbu dapur kemasan.
Baca Juga:
Dikutip dari Reuters, Del Monte menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan sejumlah kreditur utama dan mendapatkan pembiayaan sebesar US$912,5 juta (sekitar Rp14,82 triliun) untuk menunjang operasional selama proses hukum berlangsung.
Perusahaan menegaskan akan tetap beroperasi dan membuka layanan seperti biasa selama proses kebangkrutan. “Ini adalah langkah strategis untuk Del Monte Foods," ujar CEO Greg Longstreet dalam pernyataannya.
“Setelah mengevaluasi semua opsi yang tersedia, kami menyimpulkan bahwa proses penjualan di bawah pengawasan pengadilan adalah cara paling efektif untuk mempercepat pemulihan dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan berkelanjutan,” imbuh dia.
Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, Del Monte memperkirakan total aset dan kewajibannya berada di kisaran US$1 hingga 10 miliar. Adapun jumlah kreditur yang mengajukan tagihan diperkirakan mencapai 10.000 hingga 25.000 pihak.
Del Monte lahir tahun 1886. Nama itu terinspirasi dari Hotel Del Monte, hotel mewah di Monterey, California, yang menjual kopi premium sejak 1880-an. Nama "Del Monte" (berarti "dari gunung") dipilih karena merepresentasikan kualitas tinggi.
Pada 1898, sebanyak 18 perusahaan kaleng AS merger membentuk California Fruit Canners Association (CFCA) pada 1898. Mereka kemudian mengadopsi merek Del Monte untuk lini persik kaleng pada 1892. Setelah itu mereka memulai ekspansi global dengan mendirikan 60 pabrik lebih di Hawaii hingga Filipina, menjadikan mereka pemain dominan pasar buah kaleng dunia.
Tahun 1916-1990 menjadi penanda transformasi dan inovasi signifikan Del Monte. CFCA berubah nama jadi California Packing Corporation (Calpak) pada 1916, lalu resmi pakai nama Del Monte Corporation (1967) untuk memperkuat ekuitas merek.
Lima tahun kemudian, Del Monte jadi perusahaan AS pertama yang sukarela mencantumkan info nutrisi di semua kemasan – langkah revolusioner di era minim regulasi pangan. Hal ini mengundang respek warga dan para konsumen terhadap produk mereka.
Del Monte lalu diakuisisi RJR Nabisco pada 1979, selanjutnya dijual ke Texas Pacific Group pada 1997. Divisi segar kemudian dipisah jadi Fresh Del Monte Produce. Di era 1990-an dan 2.000-an, Del Monte fokus dengan pemisahan bisnis.
Del Monte Foods fokus pada produk olahan (kaleng, saus, kaldu) di AS dan Amerika Selatan. Sementara Fresh Del Monte memegang lisensi global untuk produk segar, terpisah secara kepemilikan sejak 1989.
Mereka juga melakukan akuisisi besar dengan membeli merek Heinz (2002), Contadina (1997), dan S&W Fine Foods (2001) untuk memperkuat portofolio sayur-tomat. Del Monte kembali bikin gebrakan dengan melebar ke makanan hewan peliharaan seperti StarKist dan Mew Mix pada 2014.
Tahun 2014 sampai sekarang menjadi era Del Monte Pacific yang berpusat di Filipina. Del Monte Pacific Limited (kontrol keluarga Campos) membeli divisi konsumen AS senilai US$1.675 miliar (2014), menjadikannya anak perusahaan.
Baca Juga:
Namun perjalanan mereka akhirnya menghadapi batu terjal setelah mengajukan pailit pada 1 Juli 2025. Hal itu sebagai upaya restrukturisasi utang dengan pinjaman mencapai US$916 juta. Tekanan inflasi bahan baku, persaingan produk segar, dan utang warisan akuisisi membuat Del Monte Foods ambruk.
Namun di balik krisis finansial, Del Monte terus menjadi inovator, mengeluarkan sederet daya upaya terbaik mereka di tengah keterbatasan. Mereka menelurkan Joyba Bubble Tea, minuman bubble tea kaleng pertama AS, yang berekspansi nasional pada 2025.
Mereka juga mengembangkan kemitraan upcycled, kolaborasi dengan Upcycled Food Association untuk kurangi limbah pangan. Di bidang pendidikan dan komunitas, Del Monte memberikan program beasiswa untuk anak karyawan dan dana US$5 juta untuk kesehatan remaja.
Tampaknya, kebangkrutan Chapter 11 bukan akhir. Hal ini berpeluang menjadi fase transformasi. Warisan 139 tahun Del Monte dibangun dari ketahanan, dan krisis 2025, berpotensi jadi katalis untuk model bisnis baru yang lebih ramah digital dan lingkungan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Chrisna Chanis Cara pada 02 Jul 2025