Chelsea
Kamis, 02 Februari 2023 21:23 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com—La Liga Spanyol mengkritik belanja pemain gila-gilaan di Liga Premier pada bursa transfer musim dingin 2023. Praktik tersebut dinilai tidak sehat karena uang dipakai untuk transfer pemain berasal dari pemilik klub, bukan dari pendapatan klub secara mandiri.
Kritik itu disampaikan Corporate Director La Liga, Javier Gomez, dalam sebuah video yang dibagikan Presiden La Liga, Javier Tebas di media sosialnya. Mereka meminta UEFA bersikap agar ketimpangan terkait transfer pemain tidak semakin parah.
Sebagai informasi, klub-klub Liga Premier mengeluarkan duit mencapai 815 juta poundsterling untuk membiaya transfer pemain di bulan Januari 2023. Chelsea menjadi tim paling boros di bursa transfer musim dingin.
Baca Juga:
Sekitar 37% pengeluaran transfer Liga Premier di Januari berasal dari The Blues. Meski demikian, pengeluaran Chelsea saja bahkan tak mampu ditandingi kombinasi pengeluaran transfer di Liga Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.
Javier Gomez mengatakan La Liga memiliki kontrol ekonomi yang membiat klub-klub Spanyol membeli pemain lebih sedikit ketimbang klub dari Liga Premier. Menurut Gomez, La Liga ingin klub-klub memakai uang mereka sesuai dengan pendapatan mereka sendiri. “Memang benar para pemegang saham boleh menyuntikkan modal, tapi ada batasnya,” ujar Gomez dilansir dari ESPN, Kamis 2 Februari 2023.
Gomez menyebut dua divisi teratas di Liga Inggris kehilangan 3 miliar euro merujuk perbandingan data hingga 30 Juni 2023. Pada periode yang sama, imbuhnya, La Liga “hanya” merugi 250 juta euro. Gomez kemudian membeberkan cara curang klub-klub Liga Premier untuk tetap dapat aktif di bursa transfer.
“Selama periode yang sama, para pemilik saham klub di Liga Inggris menyuntik modal 3,5 miliar Euro. Sedangkan pemegang saham di klub Spanyol hanya menyumbang dana 540 juta Euro. Masalahnya apa? Mereka memberikan doping pada klub,” cetus Gomez.
Baca Juga:
Pihaknya menilai hal itu berbahaya karena uang yang dipakai bukan dari penghasilan klub. Sehingga jika pemilik klub pergi, bukan tak mungkin klub tersebut bakal kolaps. Gomez juga menyebut praktik di Liga Premier saat ini ikut merugikan liga-liga lain.
“Kami menuntut UEFA menerapkan aturan baru yang mencegah pemilik saham menyuntik modal melebihi batas. Mereka juga harus menegakkan aturan tersebut dan menghukum klub yang tak patuh, tak peduli asal liga dan dan negaranya,” saran Gomez.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 02 Feb 2023