PHRI Sulsel Klaim Pendapatan Turun Gara-gara Larangan Buka Puasa Bersama

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga. (IST)

MAKASSARINSIGHT.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengklaim pendapatan pelaku usaha di dua sektor tersebut mengalami penurunan sebagai dampak larangan pemerintah terkait dengan buku puasa bersama.

"Pada bulan Ramadan tingkat kunjungan hotel dan restoran akan anjlok, karena pertemuan-pertemuan akan terbatas. Ini kemudian ditambah dengan larangan buka puasa bersama," tutur Anggiat Sinaga.

Pada bulan Ramadan menurut Anggiat, pengusaha hotel dan restoran biasanya menargetkan pelaksanaan buka puasa bersama membantu peningkatan pendapatan hotel dan restoran.

Baca Juga: 

"Tapi pasti ini akan berlangsung sepi juga karena anjuran pemerintah yang melarang pejabat dan aparatur pemerintah untuk lakukan buka puasa bersama," kata dia.

Anggiat Sinaga memberi penegasan kalau dengan alasan Covid-19, rasanya kurang tepat karena jauh sebelumnya konser musik sekala besar-besaran sudah terselenggara dengan baik.

"Kegiatan kegiatan nasional sudah berjalan normal tanpa ada efek covid," katanya.

Pemerintah kata dia, tidak berpikir efek negatif terkait kebijakan larang melarang buka puasa karena akan memberi multiflier effek terhadap kelangsungan usaha hotel dan restoran penyumbang PAD terbaik di setiap daerah.

"Selain itu, pemerintah tidak berpikir dampak usaha UKM pemasuk bahan makanan ke hotel dan restoran juga akan mengurangi potensi omzet mereka karena sepi orderan dan hotel dan restoran," katanya.

Baca Juga: 

Untuk itu dirinya berharap imbauan larangan buka puasa untuk ASN bisa segera dicabut agar pergerakan usaha bisa berjalan di tengah kondisi masih sepi. "Karena buka puasa bersama sudah menjadi andalan untuk membantu cash flow hotel dan restoran," tegasnya. (***)

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories