Makassar Kini
Peringatan 25 Tahun Reformasi di Makassar, Wali Kota Danny: Demokrasi Lahirkan Pemimpin dari Rakyat Biasa
MAKASSARINSIGHT.com - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menghaturkan terima kasihnya kepada para Tokoh Reformasi yang telah memperjuangkan reformasi 98.
“Saya sampaikan kepada Pak Pius dan seluruh pejuang reformasi. Atas nama masyarakat Makassar izinkan saya ucapkan terima kasih,” kata Ramdhan Pomanto di sela-sela acara Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi yang digelar oleh Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) dan menghadirkan Tokoh Reformasi Pius Lustrilanang di Anjungan Pantai Losari, Minggu (28/05/2023).
Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto juga mengungkapkan berkat perjuangan para reformis, dirinya dapat dipilih rakyat menjadi wali kota.
Baca Juga:
- 6 Rumah Sakit di Sulsel Dapat Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien, 3 Milik Pemprov
- Puluhan Ribu Warga Padati Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi di Makasar
- Tidak Populer, Fitur YouTube Stories Bakal Dihentikan Mulai Bulan 26 Juni 2023
- Pengelolaan Sampah jadi Energi Listrik, DLH Makassar Ekspose Evaluasi Pemilihan Mitra KSPI
Pasalnya, dahulu anak lorong tidak bisa dipilih karena mekanismenya tidak diatur. Berbeda dengan hari ini bahwa satu suara sangatlah penting.
“Karena reformasi lah kita berkumpul seperti ini. Karena demokrasi orang biasa, anak lorong bisa jadi wali kota,” ucap Danny Pomanto.
Bukan hanya perihal kepemimpinan, wali kota dua periode ini menuturkan reformasi memberikan banyak dampak positif.
Salah satunya ialah perihal insentif kepada RT/RW yang kini lebih layak.
“Sebelum reformasi honor ta Rp75 ribu, setelah reformasi Rp1 juta. Olehnya kalau mau naik lagi maka dukung reformasi. Karena reformasi lah saya bisa mensejahterakan RT/RW,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.
Makanya, dengan hasil perjuangan itu, ia mengarahkan agar setiap warga masyarakat menjaga reformasi yang sudah diperjuangkan.
Alumnus arsitektur Unhas ini juga memastikan pihaknya akan selalu tegak-lurus dengan reformasi. Apalagi, buah dari reformasi ialah menghasilkan kepemimpinan Jokowi sebelumnya juga merupakan sosok masyarakat biasa.
Baca Juga:
- Ini 7 Nama Komolisioner Baru KPU Sulsel
- Habiskan Rp20 Miliar, Ini Lima Rute Penerbangan Perintis yang Disubsidi Pemprov Sulsel Tahun 2023
- Kejati Sulsel Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Dana KUR BRI Pangkep
Pius Lustrilanang mengatakan reformasi diperjuangkan dengan darah dan air mata.
“Dahulu tidak ada namanya hak asasi, kebebasan berpendapat, kebebasan pers. Tetapi hari ini kita menikmati semua kebebasan itu,” kata Pius.
Olehnya dia mengajak agar masyarakat senantiasa merawat demokrasi yang lahir dari reformasi ini. (M Yusuf)