Sport
Lagi, Lionel Messi Raih Ballon d’Or 2023! Ini Daftar Pemenang Sepanjang Masa
MAKASARINSIGHT.com – Lionel Messi resmi dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or 2023 di Theatre du Chetelet, Paris, Prancis, pada Selasa, 31 Oktober 2023 dini hari WIB. Acara malam penganugerahan ini dipandu oleh mantan striker jempolan Chelsea, Didier Drogba.
Messi yang kini berusia 36 tahun itu berhasil mengungguli Erling Haaland bomber Manchester City dan Kylian Mbappe striker Paris Saint-Germaint untuk meraih posisi puncak. Penilaian Ballon d’Or 2023 dilakukan melalui pemungutan suara yang hanya dapat diikuti oleh perwakilan dari negara-negara yang berada di dalam 100 besar peringkat FIFA.
Meski sudah tidak bermain di klub top eropa lagi, prestasi gemilang La Pulga membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia 2022 menjadi faktor utama dalam kemenangannya kali ini. Dengan demikian, pemain Inter Miami CF itu semakin mengukuhkan dirinya sebagai pemain yang meraih Ballon d'Or terbanyak sepanjang sejarah, yakni delapan kali.
Baca Juga:
- Profil Hamas, Kelompok Palestina yang Terus Lakukan Perlawanan ke Israel
- Fakta Unik, 7.000 Tahun Lalu Orang Sulawesi Menggunakan Gigi Hiu untuk Perang dan Ritual
- PDAM Makassar Ucapkan Selamat Hari Jadi Makassar ke 416
Sejarah Ballon d’Or
Ballon d'Or adalah penghargaan individual terkemuka dalam dunia sepakbola yang diberikan setiap tahun kepada pemain terbaik di dunia. Sejarah Ballon d'Or dimulai pada tahun 1956, ketika majalah Prancis, France Football, menciptakan penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap pencapaian individu pemain dalam sebuah tahun.
Pada awalnya, hanya pemain Eropa yang memenuhi syarat untuk Ballon d'Or, namun aturan ini kemudian diubah pada tahun 1995, memungkinkan pemain dari seluruh dunia untuk bersaing. Pemenang pertama adalah Stanley Matthews dari Blackpool, Inggris, yang memenangkan gelar tersebut pada usia 41 tahun.
Sejak itu, Ballon d'Or telah menjadi sorotan tahunan yang dinantikan oleh pemain, penggemar, dan pelatih sepakbola. Pada tahun-tahun awal, dominasi pemain Eropa cukup mencolok, dengan Johan Cruyff, Michel Platini, dan Marco van Basten sebagai beberapa pemenangnya. Baru, pada 1980-an, pemain Brasil seperti Zico dan Ronaldo juga berhasil meraih gelar ini.
Setelah itu, pada 1990-an, dominasi Brasil berlanjut dengan kemenangan Romario dan Ronaldo. Namun, pada awal abad ke-21, dominasi tersebut bergeser ke Eropa kembali, terutama dengan keberhasilan pemain seperti Zinedine Zidane dan Lionel Messi.
Selain Messi, Cristiano Ronaldo, rival sejatinya, juga mencetak sejarah dengan memenangkan penghargaan ini beberapa kali. Persaingan antara Messi dan Ronaldo menjadi salah satu narasi terkemuka dalam sejarah Ballon d'Or, dengan keduanya saling bersaing untuk meraih gelar terbanyak.
Penting untuk dicatat bahwa pada tahun 2020, penghargaan Ballon d'Or dibatalkan karena dampak pandemi COVID-19 yang signifikan terhadap kalender sepakbola. Keputusan ini menyebabkan ketidakpastian dan kontroversi di kalangan penggemar dan pemain.
Ballon d'Or telah menjadi tolok ukur untuk menilai kontribusi individu pemain dalam tim mereka dan untuk menghargai keunggulan dalam sepakbola dunia. Penghargaan ini bukan hanya cerminan dari kemampuan fisik, tetapi juga menghargai aspek teknis, intelektual, dan emosional dalam permainan sepakbola.
Baca Juga:
- Hujan Lebat, Instalasi PDAM Makassar di Antang Kembali Beroperasi
- Branding Makassar Kota Makan Enak, Dinas Pariwisata Bagikan Pisang Ijo ke Penumpang Garuda Indonesia
- Perda Atur Hak Perumda Pasar Kelola Pasar Butung, Kuasa Hukum: Semua Tunduk pada Aturan
Apakah Messi Layak disebut GOAT?
GOAT merupakan akronim dari "Greatest of All Time," yang bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "Terhebat Sepanjang Masa." Frasa itu digunakan untuk mengungkapkan pandangan bahwa seseorang dianggap sebagai yang terbaik dalam bidangnya.
Istilah GOAT acap kali digunakan dalam membandingkan Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pesepakbola yang pernah jaya pada periode 2010-2020. Sebab, selain bersaing memperoleh gelar juara, keduanya juga bersaing dalam meraih titel Ballon d’Or.
Meski saat ini, keduanya sudah tak bermain di Liga Top Eropa, dominasi peraih Ballon d’Or tampaknya bakal sulit tersaingi oleh pemain sekaliber Halland maupun Mbappe. Pasalnya, Messi yang baru saja memenangi Piala Dunia 2022, sukses menggenapi titel Ballon d’Or menjadi delapan kali.
La Pulga meraih penghargaan bergengsi itu pada 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, dan 2023. Dapat dikatakan, dalam meraih gelar ini, mayoritas diperoleh Messi kala berseragam Barcelona sebanyak enam kali.
Sementara itu, Ronaldo yang belum pernah memangkan gelar Piala Dunia sama sekali, masih menjadi pemain kedua peraih Ballon d'Or terbanyak, yakni total lima kali. Kemudian, diikuti oleh Michel Platini, Johan Cruyff, dan Marco van Basten sebanyak tiga kali.
Pemenang Ballon d'Or Sepanjang Masa
1956: Stanley Matthews (Blackpool, Inggris)
1957: Alfredo Di Stefano (Real Madrid, Argentina)
1958: Raymond Kopa (Real Madrid, Prancis)
1959: Alfredo Di Stefano (Real Madrid, Argentina)
1960: Luis Suarez (Barcelona, Spanyol)
1961: Omar Sivori (Juventus, Argentina)
1962: Josef Masopust (Dukla Prague, Cekoslowakia)
1963: Lev Yashin (Dynamo Moscow, Uni Soviet)
1964: Denis Law (Manchester United, Skotlandia)
1965: Eusebio (Benfica, Portugal)
1966: Bobby Charlton (Manchester United, Inggris)
1967: Florian Albert (Ferencvaros, Hongaria)
1968: George Best (Manchester United, Irlandia Utara)
1969: Gianni Rivera (AC Milan, Italia)
1970: Gerd Muller (Bayern Munich, Jerman)
1971: Johan Cruyff (Ajax, Belanda)
1972: Franz Beckenbauer (Bayern Munich, Jerman)
1973: Johan Cruyff (Barcelona, Belanda)
1974: Johan Cruyff (Barcelona, Belanda)
1975: Oleg Blokhin (Dynamo Kyiv, Uni Soviet)
1976: Franz Beckenbauer (Bayern Munich, Jerman)
1977: Allan Simonsen (Borussia Monchengladbach, Denmark)
1978: Kevin Keegan (Hamburg, Inggris)
1979: Kevin Keegan (Hamburg, Inggris)
1980: Karl-Heinz Rummenigge (Bayern Munich, Jerman)
1981: Karl-Heinz Rummenigge (Bayern Munich, Jerman)
1982: Paolo Rossi (Juventus, Italia)
1983: Michel Platini (Juventus, Prancis)
1984: Michel Platini (Juventus, Prancis)
1985: Michel Platini (Juventus, Prancis)
1986: Igor Belanov (Dynamo Kyiv, Uni Soviet)
1987: Ruud Gullit (AC Milan, Belanda)
1988: Marco van Basten (AC Milan, Belanda)
1989: Marco van Basten (AC Milan, Belanda)
1990: Lothar Matthaus (Internazionale, Jerman)
1991: Jean-Pierre Papin (Marseille, Prancis)
1992: Marco van Basten (AC Milan, Belanda)
1993: Roberto Baggio (Juventus, Italia)
1994: Hristo Stoichkov (Barcelona, Bulgaria)
1995: George Weah (AC Milan, Liberia)
1996: Matthias Sammer (Borussia Dortmund, Jerman)
1997: Ronaldo (Internazionale, Brasil)
1998: Zinedine Zidane (Juventus, Prancis)
1999: Rivaldo (Barcelona, Brasil)
2000: Luis Figo (Real Madrid, Portugal)
2001: Michael Owen (Liverpool, Inggris)
2002: Ronaldo (Real Madrid, Brasil)
2003: Pavel Nedved (Juventus, Republik Ceko)
2004: Andriy Shevchenko (AC Milan, Ukraina)
2005: Ronaldinho (Barcelona, Brasil)
2006: Fabio Cannavaro (Real Madrid, Italia)
2007: Kaka (Milan, Brasil)
2008: Cristiano Ronaldo (Manchester United, Portugal)
2009: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2010: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2011: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2012: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2013: Cristiano Ronaldo (Real Madrid, Portugal)
2014: Cristiano Ronaldo (Real Madrid, Portugal)
2015: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2016: Cristiano Ronaldo (Real Madrid, Portugal)
2017: Cristiano Ronaldo (Real Madrid, Portugal)
2018: Luka Modric (Real Madrid, Kroasia)
2019: Lionel Messi (Barcelona, Argentina)
2020: Tidak Ada Karena Pandemi Covid-19
2021: Lionel Messi (Paris Saint-Germain, Argentina)
2022: Karim Benzema (Real Madrid, Prancis)
2023: Lionel Messi (Inter Miami CF, Argentina)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 31 Oct 2023