Makassar Kini
JK Berduka Atas Meninggalnya Mochtar Pabottingi, Sosok Pemikir Cendekiawan Muslim Asal Sulsel
MAKASSARINSIGHT.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), berduka cita atas meninggalnya salah satu cendekiawan muslim Indonesia, Mochtar Pabottingi. Almarhum berpulang pada hari minggu dini hari (4/5) pada usia 77 tahun karena sakit.
Baca Juga:
- Penulis dan Peneliti Politik Asal Bulukumba Mochtar Pabottinggi Meninggal Dunia
- Event MNEK 2023 Dimulai, Perhatikan Jalan di Makassar yang Bakal Ditutup Sementara untuk Umum
- Laga Play Off LCA PSM Makassar vs Bali United Bakal Berlangsung Tanpa Penonton
- Baca Ini, Cara Mempersiapkan Anak Remaja Anda untuk Bekerja
Jk menyebut kepergian sosok yang juga dikenal sebagai pengamat politik senior tersebut merupakan suatu kehilangan bagi bangsa Indonesia mengingat almarhum merupakan salah satu cendekiawan muslim yang telah memberi banyak sumbangsih pemikiran bagi bangsa dan negara.
"Kita kenal beliau adalah cendekiawan muslim yang baik dan banyak sumbangan-sumbangan pemikiran bagi bangsa dan negara ini. Untuk itu kita semua semua merasa kehilangan" ujar JK dalam sambutannya usai mensholatkan jenazah almarhum di Masjid AR Rahim Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung,Jakarta Timur, Minggu (4/6/2023).
Baca Juga:
- Peringatan 25 Tahun Reformasi di Makassar, Wali Kota Danny: Demokrasi Lahirkan Pemimpin dari Rakyat Biasa
- Kerap Berikan Edukasi, Perumda Parkir Makassar Tegaskan Tidak Ada Jukir Arogan
- Soal Rencana Reklamasi Pulau Lae Lae, Pemprov Sulsel Jamin Tak Gusur Warga
Usai disholatkan almarhum Mochtar Pabbottingi di makamkan di TPU Layur Rawamangun, Jakarta Timur.
Mochtar Pabottinggi lahir pada 17 Juli 1945. Ia merupakan putra asli Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Mochtar lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1945.
Usai menamatkan pendidikan di SMEA Negeri 1 Makassar pada 1963, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Sosial Politik Universitas Hasanuddin.
Mochtar sempat menjabat sebagai Kepala Pusat Litbang Politik dan Kewilayahan LIPI. Setelah itu, Mochtar juga meraih gelar Ahli Peneliti Utama di lembaga tersebut.***)