Ekonomi & Bisnis
BPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tahun 2023 Berada pada Rentang 4,6% Sampai 5,4%
MAKASSARINSIGHT.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel melalui rilis resminya memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap tumbuh pada rentang 4,6%-5,4% (year on year/yoy).
"Meskipun menghadapi sejumlah tantangan dibandingkan tahun 2022 karena dampak berlanjutnya tensi geopolitik global, ekonomi Sulsel akan tetap tumbuh positif," kata Kepala BPS Sulsel Suntono.
Baca Juga:
- Mau Tahu Film-film Terlaris Tahun 2023? Simak Ulasannya
- Fix!!! Laga PSM Makassar vs PSS Slemen di Stadion Gelora Bj Habibie Digelar Tanpa Penonton
- Wow!!! Ada Planet Mirip Bumi di Galaksi Lain, Namanya TOI 700e
- Gubernur Sudirman Minta Pejabat Sekda Sulsel Jaga Integritas dan Profesionalitas
- Aslam Patonangi Resmi Jadi Pejabat Sekda Sulsel, Dilantik di Kantor Penghubung Jakarta
Berdasarkan rilis data yang disampaikan oleh Kepala BPS Sulsel Suntono, pertumbuhan ekonomi yang positif itu seiring dengan penguatan sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam pengendalian harga, tekanan inflasi diprakirakan telah kembali ke sasaran 3,0±1,0% (yoy).
Sementara itu, ekonomi Sulsel pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 pada rentang 4,8-5,2% (yoy). Konsumsi rumah tangga yang meningkat sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi pada HBKN seperti ramadan, idulfitri, iduladha, meskipun terdapat risiko penyebaran COVID-19 sub varian baru pada akhir tahun.
Berlanjutnya stimulus pemerintah berupa bantuan sosial dasar, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, subsidi listrik, relaksasi PPnBM DTP, serta bantuan pengalihan subsidi BBM turut menopang konsumsi.
Namun, penyesuaian subsidi BBM sempat memberikan tekanan kenaikan harga pada bulan September 2022.
Baca Juga:
- WhatssApp Tersambung ke Server Proxy, Anda Bisa Sensor Situs Tertentu
- Ini Proyek Infrastruktur yang Dibangun Pemprov Sulsel Sepanjang 2022, Fokus pada Ruas Jalan Terisolir
- Leg 2 Semi Final Piala AFF, Pelatih Timnas Indonesia Optimistis Menang di Kandang Vietnam
Dari sisi LU, peningkatan perekonomian Sulawesi Selatan diprakirakan didorong oleh perbaikan kinerja LU industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan-minum seiring dengan daya beli masyarakat yang meningkat, meskipun dalam biaya operasional terdampak kenaikan tarif dasar listrik nonsubsidi serta pengalihan subsidi BBM.
Di tengah peningkatan kinerja ekonomi, inflasi diprakirakan lebih tinggi dari batas atas kisaran sasaran 3,0±1,0% (yoy). Namun demikian, sinergi dan inovasi pengendalian inflasi secara berkesinambungan terus dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Sulsel, terutama dalam menangani tekanan inflasi kelompok volatile food, salah satunya melalui koordinasi TPID dan penyelenggaraan bantuan melalui GNPIP. (Isman)