Makassar Kini
Asosiasi Pemain Profesional Sebut Penghentian Liga 2 dan 3 Kemunduran Sepakbola Indonesia
MAKASSARINSIGHT.com—Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan keputusan PSSI yang menghetikan Liga 2 dan Liga 3 2022/2023 secara sepihak. Kebijakan tersebut dinilai menjadi kemunduran bagi industri sepak bola Indonesia serta perkembangan sepak bola Nasional.
APPI dalam siaran persnya menganggap penghentian kompetisi kasta kedua dan kasta ketiga Indonesia tidak disertai alasan yang jelas. APPI sangat prihatin karena keputusan tersebut berimbas besar pada insan sepak bola Nasional.
Menurut APPI, banyak pihak yang menanti kompetisi kembali berjalan setelah sempat dihentikan imbas Tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
- Literasi Qur'an Jadi Program Rutin Sekolah Menengah Atas di Sulsel
- Klub Mulai Putus Kontrak Pemain Pasca Liga 2 Musimn2022/2023 Resmi Dihentikan
- Lima Bulan Kerjasama dengan KAI, BUMD Sulsel Diklaim Hasilkan Rp3,3 Miliar
- Driver Taksi Online Minta Gubernur Sulsel Revisi Penetapan Tarif ASK yang Baru, Dinilai Merugikan
- Pembeliaan Solar Subsidi Menggunakan QR Code Paralel dengan Mekanisme Digitalisasi Kota Kendari
“Keputusan federasi tidak jelas. Tidak ada skema antisipasi dan kompetisi yang disiapkan untuk mencegah terjadinya penghentian kompetisi ini,” demikian pernyataan APPI.
APPI berpendapat penghentian kompetisi Liga 2 2022/2023 bukanlah suatu keadaaan kahar (force majeure) baik menurut kontrak profesional, peraturan FIFA mauupun peraturan perundang-undangan di Indonesia. APPI mengingatkan banyak pihak yang menggantungkan hidup pada berlangsungnya kompetisi.
"Justru nasib dan kehidupan yang nyata adalah milik para pesepakbola yang bermain di Klub Liga 2 dan Liga 3. Para pesepakbola inilah yang jumlahnya jauh lebih banyak dan memiliki penghasilan yang hanya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar APPI.
APPI menyatakan penghentian kompetisi tersebut adalah kemunduran bagi industri sepak bola di Indonesia. Asosiasi pemain khawatir kebijakan tersebut bakal berimbas pada problem kompleks, termasuk soal pemutusan kontrak pemain.
Baca Juga:
- Mantan Birokrat Gabung Golkar Maros, Optimistis Capai Target Pemilu 2024 Mendatang
- Nilai SPBE Luwu Utara Tertinggi di Sulsel, Komitmen Pelayanan Berbasis Elektronik
- Tandatangani Addendum, PT Yasmin Bumi Asri Lanjutkan Reklamasi di CPI Seluas 12,11 Hektare
APPI menyebut ada peluang konsekuensi hukum yang akan ditempuh para pesepakbola apabila haknya tak terpenuhi. APPI mengimbau pesepakbola Liga 2 dan Liga 3 segera melapor pada asosiasi apabila ada tunggakan gaji maupun pemutusan kontrak sepihak.
“Karena penghentian kompetisi bukan disebabkan oleh Keadaan Kahar (Force Majeure), status kontrak tersebut tetaplah berlaku dan mengikat para pihak,” tegas APPI.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 16 Jan 2023