Sabtu, 11 Juli 2020 20:45 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Sebanyak 125 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Klas I Makassar dilatih untuk menjahit.
Bukan jahitan biasa, namun bakal membuat hazmat dan masker sebagai bagian Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis dan masyarakat.
Sejak Senin (6/7/2020) para warga binaan dilatih tentang cara menjahit mulai dari materi dasar untuk membuat pola hingga pembuatan hazmat dan masker.
Di bawah naungan perusahaan Amura Pratama, para warga binaan difasilitasi mulai dari mesin jahit otomatis hingga ruangan yang direnovasi.
Owner Amura Pratama, Andi Fahrul Amsal mengatakan adanya pemberdayaan ini merupakan solusi untuk membantu pemerintah dalam penanganan selama masa pandemi virus corona ini.
"Khususnya untuk pembuatan hazmat dan masker, kita tahu sendiri pandemi ini sudah berdampak kepada seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali di Lapas olehnya itu ini menjadi salah satu solusi untuk memanfaatkan para warga binaan agar bisa bermanfaat nanti ketika keluar dari Lapas," tuturnya dalam keterangan, Sabtu (11/7/2020).
Tak tanggung-tanggung, para warga binaan yang dilatihpun sudah menjadi pekerja dan bakal mendapatkan penghasilan dari hazmat dan masker yang sudah dibuat.
"Jadi mereka bakal digaji persatuan hasil hazmat dan masker yang diproduksi," tuturnya.
Dari total 125 warga binaan yang diberdayakan, Fahrul memprediksi nantinya akan menghasilkan sekitar 5000 hazmat dan masker dalam sehari.
Untuk biaya produksi persatuan hazmat dan masker, belum dapat dikalkulasi secara pasti.
Namun, Fahrul menjamin harga akan lebih rendah dibanding harga pasaran pada umumnya.
Untuk diketahui, Fahrul menggarap secara pribadi pemberdayaan warga binaan Lapas I Makassar.
Bahkan jumlah biaya yang dikeluarkannya untuk mencover seluruh fasilitas yang diberikan berkisar 1 Miliyar.
Meski demikian, angka tersebut menurutnya angka tersebut tak menjadi masalah.
"Yang terpenting kita hadirkan solusi dulu, selanjutnya tinggal warga binaan yang memanfaatkannya dengan baik," jelasnya.
Ia pun berharap langkah yang diambilnya ini, dapat menjadi perhatian pemerintah.
"Peluang sudah ada fasilitas sudah disiapkan, tinggal pemerintah saja kita harapkan bisa memberi dorongan kepada warga binaan ini," jelasnya.
Rencananya, Lapas I Makassar bersama Amura Pratama akan terus menjalin kerjasama untuk tetap memberdayakan warga lapas.
"Kita berharap pandemi selesai, jadi ketika produksi hazmat dan masker mulai berkurang kita alihkan dengan membuat seragam sekolah. Ini juga kita harapkan selamanya bisa terus berjalan," pungkasnya