Walaupun Pandemi, Ketahanan Pangan Makassar Tetap Terjaga

Minggu, 06 Desember 2020 20:32 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Makassar
Makassar

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Ketahanan Pangan mengungkapkan kondisi pangan selama pandemi Covid-19 berstatus aman. Bahkan diklaim mengalami surplus pangan. 

Hal itu diutarakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Sri Sulistiawati. Ia mengatakaan hal ini berdasarkan pemantauan pihaknya di lapangan. 

"Di tengah pandemi, sesuai pemantauan kita, cukup aman, bahkan ketersediaan kita cukup surplus, cadangan kita aman," ucap Sri, dikutip Minggu (6/12/2020). 

Meski demikian, Sri mengaku jika pihaknya tetap mengantisipasi kerentanan pangan pada cakupan keluarga. Meski cadangan macro dapat terkendali, namun pada skala rumah tangga, kata Sri, dikhawatirkan terkendala. 

"Diharapkan nanti semua aman dari sisi ketahanan pangan. Yang dikhawatirkan tentang ketahanan pangan keluarga. Artinya secara macro, pangan itu surplus," jelasnya.

"Yang sekarang dipertanyakan, pangan yang secara macro cukup sudahkah terakses dengan baik ke rumah tangga, khususnya yang rumah tangga rawan pangan," paparnya.

Olehnya itu, pihaknya menekankan intervensi pada beberapa SKPD yang juga terkait terhadap kerentanan pangan pada skala rumah tangga. 

"Nah itulah secara stakeholder semua SKPD terkait seperti Dinsos, bagaimana juga dinas lain juga masuk dalam pemetaan, sepeti koperasi yang UKM-nya memang sudah agak itu dia masuk membantu," tutur Sri.

Sri sendiri menjelaskan bahwa pihaknya memang memiliki perangkat yang tergabung untuk melakukan pengentasan kemiskinan terhadap rentan pangan. 

"Nah bagaimana semua itu terpantau dengan baikah inilahnya makanya kita di Ketahanan Pangan ada Perangkat Teknis yang SKPD terkait tugas fungsinya dengan pengentasan kemiskinan berbasis ketahanan pangan," imbuhnya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran Camat setempat untuk memantau kondisi masyarakatnya untuk mengantisipasi adanya warga yang mengalami kerentanan pangan tersebut. 

"Kemudian Camat sebagai pemantau wilayahnya secara langsung harus melihat bagaimana kondisi masyarakatnya di bawah dengan indikator itu terkait kerentanan dan kerawanan pangan," tandasnya.