Senin, 29 Desember 2025 16:41 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:El Putra

MAKASSARINSIGHT.com - Dunia investasi yang dulu identik dengan profesional dan kalangan berpenghasilan tinggi kini mulai berubah. Pelajar dan mahasiswa semakin aktif berinvestasi, seiring meningkatnya literasi keuangan dan kemudahan akses melalui teknologi digital.
Kesadaran untuk menyiapkan masa depan finansial sejak dini menjadi faktor utama. Investasi tidak lagi dipandang sebagai aktivitas rumit, melainkan sebagai langkah strategis menuju kemandirian ekonomi jangka panjang.
Salah satu tantangan terbesar pelajar dalam berinvestasi adalah keterbatasan modal dan belum adanya penghasilan tetap. Namun, perkembangan teknologi keuangan (fintech) berhasil menjembatani kendala tersebut.
Baca Juga:
Kini, investasi bisa dimulai dengan nominal kecil, bahkan mulai dari Rp10.000, melalui aplikasi yang mudah diakses lewat ponsel. Kondisi ini membuka peluang luas bagi generasi muda untuk belajar mengelola uang secara produktif.
Sebelum mulai berinvestasi, pelajar perlu memahami dua hal mendasar, yakni tujuan investasi dan profil risiko. Tujuan bisa beragam, mulai dari dana pendidikan lanjutan, modal usaha kecil, hingga tabungan jangka panjang.
Sementara itu, profil risiko menentukan jenis instrumen yang sesuai. Ada pelajar yang cenderung konservatif dan memilih instrumen aman, namun ada pula yang agresif dan siap menghadapi fluktuasi demi potensi imbal hasil lebih tinggi.
Pelajar dan mahasiswa kini memiliki beragam pilihan instrumen investasi yang relatif terjangkau dan fleksibel. Masing-masing instrumen memiliki karakteristik berbeda, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan, tujuan, serta tingkat pemahaman investor pemula. Dari beragam investasi yang ada, berikut sederet intrumen investasi yang direkomendasikan TrenAsia untuk pelajar,
Emas menjadi instrumen paling populer di kalangan pelajar karena sifatnya yang stabil dan mudah dipahami. Harga emas cenderung naik dalam jangka panjang dan mampu melindungi nilai uang dari inflasi.
Selain itu, investasi emas kini dapat dimulai dengan nominal kecil melalui emas digital, sehingga cocok bagi pelajar yang mengandalkan uang saku.
Reksa dana sangat ramah bagi pemula karena dikelola oleh manajer investasi profesional. Pelajar tidak perlu menganalisis pasar secara mendalam, cukup memilih jenis reksa dana sesuai profil risiko, seperti reksa dana pasar uang untuk risiko rendah atau reksa dana saham untuk jangka panjang. Modal awalnya pun relatif kecil dan likuid, sehingga fleksibel bagi kebutuhan pelajar.
Saham cocok bagi pelajar yang ingin belajar lebih jauh tentang pasar modal dan memiliki toleransi risiko lebih tinggi. Meski harganya fluktuatif, saham menawarkan potensi keuntungan besar melalui capital gain dan dividen. Dengan pendekatan belajar bertahap dan modal kecil, saham dapat menjadi sarana edukasi finansial sekaligus investasi jangka panjang bagi mahasiswa.
Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah dinilai aman karena dijamin langsung oleh negara. Instrumen ini memberikan imbal hasil tetap dan dapat dibeli secara daring mulai dari Rp1 juta. Bagi pelajar, SBN cocok untuk tujuan keuangan jangka menengah karena risikonya rendah dan imbal hasilnya lebih pasti dibandingkan saham.
Deposito menjadi pilihan konservatif bagi pelajar yang mengutamakan keamanan dana. Risikonya sangat rendah, bunganya lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dan cocok untuk rencana keuangan terstruktur. Deposito membantu pelajar belajar disiplin menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga:
Langkah awal investasi bagi pelajar sebaiknya dilakukan secara sederhana dan disiplin. Menyisihkan uang saku di awal bulan, bukan dari sisa belanja, menjadi kebiasaan penting.
Pelajar juga perlu menyiapkan identitas seperti KTP atau rekening wali, memilih platform resmi yang terdaftar di OJK, serta memulai dari modal kecil. Konsistensi dalam melakukan top up rutin jauh lebih penting dibanding nominal besar yang tidak berkelanjutan.
Meski mudah diakses, investasi tetap memiliki risiko. Oleh karena itu, pelajar disarankan menggunakan uang dingin, bukan dana kebutuhan pokok. Pemahaman akan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan menjadi fondasi pengelolaan keuangan yang sehat.
Setiap instrumen memiliki karakter risiko berbeda, sehingga edukasi dan kehati-hatian tetap diperlukan agar investasi tidak berubah menjadi spekulasi.
Keuntungan utama investasi sejak usia muda terletak pada faktor waktu. Semakin panjang horizon investasi, semakin besar potensi bunga majemuk (compound interest) bekerja.
Selain manfaat finansial, investasi juga membentuk disiplin, tanggung jawab, dan kebiasaan mengelola uang dengan bijak. Nilai-nilai ini menjadi bekal penting bagi pelajar dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Lewat pendekatan yang tepat, investasi sejak dini dapat menjadi fondasi kuat menuju masa depan finansial yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 29 Dec 2025