Jumat, 04 Desember 2020 14:00 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Husny Thamrin mengemukakan bahwa regionalisasi program Wisata COVID-19 di provinsi ini masih terkendala penginapan atau hotel bagi pasien OTG (orang tanpa gejala) COVID-19.
"Kita tinggal menunggu kesiapan daerah, khususnya Kabupaten Bantaeng dan Wajo karena tidak mudah juga mencari hotel. Mereka sudah konfirmasi kesiapan dalam proses mencari tempat, jadi sisa tempatnya," ungkap Husny Thamrin di Makassar, dikutip Jumat (4/12/2020).
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan bersama Pemprov mengupayakan regionalisasi Wisata COVID-19 dilakukan pada empat wilayah untuk mengintegrasikan seluruh daerah di provinsi ini, yakni Kota Palopo, Kabupaten Wajo, Kota Parepare dan Kabupaten Bantaeng.
Hanya saja, hingga saat ini realisasi Program Wisata COVID-19 secara regionalisasi baru bisa dilaksanakan di Kota Palopo, yang telah resmi dibuka pada 30 November lalu.
Husny mengemukakan beberapa alasan kesulitan memperoleh penginapan maupun hotel untuk perawatan pasien OTG di daerah, salah satunya pemilik hotel enggan menyerahkan hotelnya untuk pelaksanaan Wisata COVID-19 meskipun tetap dibayar.
Alasan yang muncul seperti sebagian pemilik hotel takut terkait stigma yang muncul di masyarakat, kendati COVID-19 telah berakhir. Sementara yang lainnya berfikir jika hotelnya digunakan untuk Wisata COVID-19, maka tentu tidak lagi akan dibuka untuk umum.
Meski demikian, Husny mengungkapkan bahwa Pemkab Bantaeng segera menyusul Kota Palopo untuk pembukaan Wisata COVID-19 di daerah itu.
"Sebenarnya Bantaeng sudah siap, karena kemarin saya berkunjung ke sana, jadi kemungkinan di Bantaeng itu menggunakan Hotel Marina, karena Marina kan milik Pemkab Bantaeng. Hanya saja Hotel Marina ini masih dalam keadaan renovasi, tetapi dalam waktu dekat selesai," urainya.
"Kalau Kabupaten Wajo, kita menunggu. Parepare juga belum ada penunjukan hotel," tambahnya.
Regionalisasi Wisata COVID-19 bertujuan menekan angka COVID-19 di Sulsel, terlebih kluster rumah tangga cukup mendominasi kasus COVID-19. Ini akibat masih adanya sebagian masyarakat yang terpapar tetapi hanya isolasi mandiri di rumah sehingga menulari anggota keluarga lainnya.
"Setelah ditelusuri, kebanyakan alasan mereka karena jauh ke Makassar makanya Pemprov Sulsel menjembatani masyarakat untuk dilakukan Wisata COVID-19 secara regional, tujuannya mendekatkan pelayanan ke masyarakat," jelasnya.
Kegiatan ini diawali di Kota Palopo untuk mengintegrasikan wilayah Luwu Raya yang terdiri dari Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara dan Kota Palopo.