Sulsel Akhirnya Pertimbangkan PSBB Putus Penyebaran Pandemik

Kamis, 09 April 2020 16:16 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Forkopimda
Forkopimda

Masih adanya beberapa masyarakat yang tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak, membuat pemerintah akan mengambil langkah tegas. Kebijakan dan langkah tersebut sedang dirumuskan dalam rapat bersama Forkopimda Sulsel, hari ini Kamis (9/4/2020).

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, awal merebaknya pandemik di dunia maupun di Indonesia hingga masuk ke Sulsel, telah dilakukan upaya medis dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap mereka yang diduga terpapar Covid-19, serta melakukan tracking suspect dan jika ditemukan positif maka langsung dilakukan penanganan.

Sehingga kata dia, sangat wajar dari hari ke hari terjadi peningkatan mereka Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawadan (PDP) ataukah positif Covid-19. Itu karena hasil kerja dari tracking suspect.

Selain itu, kata Bupati Bantaeng dua periode ini, pihaknya melakukan identifikasi episentrum penyebaran penyakit. Mulanya, untuk Makassar ditemukan di dua kecamatan Panakkukang dan Rappocini. Lalu kemudian terus menyebar dikarenakan masyarakat tidak disiplin sehingga mereka tertular dan melebar.

Makanya, diminta ke Pemkot Makassar harus segera mengambil langkah isolasi supaya penularan tidak menyebar ke seluruh Kota Makassar, karena kalau menyebar tentu harus ditegaskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya kota Makassar.

"Tapi saya ingin sampaikan kepada kita semua, kita harus lebih hati-hati memberlakukan (PSBB) di Sulawesi Selatan, karena tidak semua wilayah itu sama. Dari semua 24 kabupaten/kota, episentrum penyebaran (virus corona) kan itu hanya di Makassar, Gowa dan Maros", katanya.

Dia menegaskan, saat ini Gugus Tugas Covid-19 sedang melakukan pemetaan beberapa wilayah-wilayah yang menjadi pusat penularan virus corona.

"PSBB ini kita akan kaji betul, tidak akan mungkin kita menyamakan dengan daerah lain. Kalau kita di Sulawesi Selatan memang harus memetakan dan setiap wilayah tidak mungkin sama," ujarnya.

Untuk itu, Nurdin Abdullah meminta Wali Kota Makassar lebih agresif dan lebih ketat dalam melakukan isolasi wilayah tertentu, khususnya yang menjadi sumber epicentrum penyebaran.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari mengaku salah satu yang akan menjadi pembahasan adalah mencari solusi yang tepat adalah menangani masyarakat yang tidak mematuhi aturan pemerintah khususnya dalam menerapkan physical distancing.

"Jadi besok (hari ini) rapat forkopimda dan membahas bagaimana cara mengatasi persoalan persoalan ini. Salah satu yang dipikirkan bagaimana agar masyarakat patuh dan taat tentang phychical distancing atau jaga jarak," ucapnya pada video conference, Rabu (8/4/2020).

Ichsan membeberkan masih banyak masyarakat yang tidak patuh dan taat dengan aturan pemerintah tersebut.

"Sepanjang perjalanan, saya melihat sama sekali tidak ada perubahan perilaku warga dengan adanya Covid-19 ini. Tidak ada perubahan tidak ada pychical distancing ini menjadi pertimbangan bahwa ini masalah besar kita, angka angka ini akan meningkat," bebernya.

Menurutnya memang belum ada sanksi tegas yang diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakat yang tidak mematuhi anjuran tersebut.

"Makanya ada rapat forkopimda memikirkan bagaimana agar masyarakat dapat patuh dan taat tentang menjaga jarak," tutupnya.