Revisi ala Gubernur Nurdin Abdullah, dari Rest Area jadi TOILET

Selasa, 05 November 2019 15:35 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

toilet
toilet

Sejumlah program unggulan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah sekaligus janji politiknya akhirnya direvisi karena pesimisitis bisa direalisasikan. Adapun program tersebut yakni pembangunan Rest Area dan Rumah Sakit (RS) Regional untuk lima kabupaten di Sulawesi Selatan.

Ini ditiadakan dan kemudian diganti dengan pembangunan sarana penunjang dengan anggaran dan kebutuhan lahan yang jauh lebih sedikit. Gubernur Nurdin Abdullah berasalan revisi program tersebut karena terkendala lahan dan proses administrasi yang lambat.

Dia mengatakan, untuk Rest Area akan diganti dengan pembangunan toilet umum pada sejumlah titik akses utama ke destinasi wisata Sulawesi Selatan. "Dengan toilet, kita tidak perlu lagi lahan yang begitu besar, ya mungkin fungsional," papar Nurdin kepada media, awal pekan ini.

Pembangunan toilet, kata Nurdin, juga akan memudahkan wisatawan dalam kunjungan ke obyek destinasi yang ada di Sulsel. Nurdin menegaskan, bahwa Sulsel memiliki potensi wisata yang besar khususnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Oleh karenanya dibutuhkan penunjang, seperti akses jalan yang memadai, toilet dan lainnya. Menurutnya banyak sektor pariwisata yang menjanjikan jika infrastruktur pendukungnya dibangun.

"Saat ini, ketika wisatawan ingin berkunjung ke obyek wisata, pasti carinya SPBU atau masjid ketika ingin membuang hajat. Nanti kita berharap itu tidak terjadi lagi," katanya.

Dari data yang ada di Biro Pembangunan, alokasi anggaran untuk pembangunan Rest Area itu sebesar Rp 57,7 miliar di dua lokasi yaitu Jeneponto dan Barru. Sedangkan RS Regional masing-masing Rp 71 miliar untuk RS Regional Kabupaten Bone dan RS Regional kota Palopo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Tarkim Sulsel Andi Bakti Haruni mengaku bahwa pemerintah setempat tidak bisa menyediakan lahan, padahal perjanjian, pembangunan rest area itu fisiknya dibangun oleh pemprov dan lahan disediakan daerah.

Ia menyebutkan kendala yang dialami saat ini adalah lahan. Sedianya, pemkab telah menyerahkan secara administrasi lahan yang akan dibangun Rest Area, namun hingga kini belum dilakukan.

"Kalau kita secara fisik sudah siap bangun konstruksinya," katanya.