Positivity Rate di Makassar Lewati Standar WHO, Kembali Masuk Fase Darurat ?

Jumat, 18 Desember 2020 21:23 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Corona
Corona

Ketua Tim Konsultan Covid-19 Sulsel, Ridwan Amiruddin mengaku prihatin dengan tingginya angka kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan.

Diketahui sejak 1 hingga 2 pekan lalu, angka Covid-19 terus meningkat hingga 300 kasus per hari. Hal itu menyebabkan Positifity Rate Sulsel ikut naik.

“Positifity Rate kita sekarang 12 sampai 17 persen. Artinya angka ini jauh lebih tinggi dari standar WHO yaitu 5 persen. Jadi kita harus bekerja ekstra supaya menurunkan tiga kali lipat kasus ini,” kata Ridwan, Jumat (17/12/2020).

Melonjaknya angka tersebut, kata dia, disebabkan beberapa hal, di antaranya pasca Pilkada dan transmisi lokal. “Proses pilkada yang cukup banyak dan melibatkan banyak orang di 12 Kabupaten Kota di Sulsel. Kedua, transmisi lokal, Covid sudah masuk transmisi lokal dan menyebar dari kota Makassar masuk ke-23 Kabupaten Kota di Sulsel,” ungkapnya.

Selain dua hal tersebut, yang turut andil dalam meningkatkan kasus Covid-19, tingkat kepatuhan masyarakat juga ikut berkontribusi. Ia menuturkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sangat minim.

Mirisnya untuk protokol kesehatan menggunakan masker, mengalami penurunan cukup signifikan yakni dari bulan lalu kepatuhan masyarakat menggunakan masker mencapai 88 persen, namun bulan ini turun hingga 40 persen.

“Begitupun menjaga jarak dan protokol kesehatan lainnya,” tuturnya.

Terbukti fenomena di lapangan, lanjut Ridwan, dengan melihat warung kopi, cafe, mall dan beberapa tempat lainnya yang berpotensi memicu kerumunan, justru tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Satu pekan terakhir juga pejabat kita banyak terpapar, ada sementara dirawat di rumah sakit dan ada meninggal, karena itu ini perlu jadi perhatian kita semua,” tutupnya.