Pj Rudy Baru Mau Bikin Pemetaan Penanganan Banjir

Kamis, 21 Januari 2021 22:15 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Banjir
Banjir

Pemerintah Kota Makassar tengah memetakan penanganan banjir yang jadi langganan sebagian warga setiap tahun. Pj Wali Kota Rudy Djamaluddin mengakui banjir masih jadi salah satu masalah utama, terutama di musim hujan.

"Jadi ada dua titik yang memang relatif rutin terjadi banjir, yaitu (Kecamatan) Manggala dan Biringkanaya," kata Rudy, Kamis (21/1/2021).

Rudy mengungkapkan, Pemkot Makassar tengah menunggu hasil kajian dari pakar dan tenaga ahli untuk menuntaskan masalah banjir. Pemkot melibatkan pakar dari berbagai latar, mulai dari bidang penataan perkotaan hingga mitigasi kebencanaan.

Diharapkan, masukan dari pakar dan ahli bisa jadi solusi agar masalah banjir bisa segera diakhiri. Apalagi banjir berdampak hingga ke pemukiman warga.

"Di situ nanti hasil kajiannya, paling tidak kita sudah bisa menentukan langkah teknis seperti apa yang kita ambil. Supaya, kita paling tidak, bisa menekan dan mengendalikan banjir di tiap tahunnya ini," ujar Rudy.

Rudy menyebut kajian soal banjir butuh waktu yang panjang. Khusus di wilayah Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, kata dia, berdasarkan kajian awal, banjir erat kaitannya dengan latar belakang wilayah.

"Di situ dulu adalah daerah resapan air. Tapi justru dibanguni rumah (perumahan)," ucapnya.

Menurut Rudy, kondisi banjir juga dipengaruhi kebijakan pemerintahan terdahulu yang dianggap tidak teliti dalam mengaji situasi lingkungan setempat. Namun yang terpenting saat ini adalah mencari solusi yang tepat dan efektif.

"Kita kaji kembali juga beberapa opsi-opsi sebelumnya sempat muncul. Ada pendalaman tanggul, penggalian muara dan lain sebagainya, sehingga ada alternatif apabila kajiannya sudah kita lakukan," ucap Rudy.

Selain pemukiman penduduk, banjir di Makassar juga kerap ditemui di berbagai ruas jalan. Misalnya sepanjang Jalan AP Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo. Menurut Rudy, kondisi itu terjadi akibat buruknya saluran pembuangan air atau drainase.

"Kita tidak bisa pungkiri itu, drainasenya tidak begitu maksimal menampung debit air. Apalagi di dalamnya itu kan banyak sampah biasanya. Itu juga yang menjadi fokus kajian yang kita sementara lakukan," kata Rudy.

Rudy mengatakan, dia sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menampung semua masukan dari berbagai pihak tentang penanganan banjir. Di sisi lain, pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah pusat untuk menuntaskan persoalan tersebut.

"Bisa saja kita dorong bantuan pendanaan dari PUPR kemudian bantuan juga dari BNPB. Karena ini sudah menjadi bencana yang mengganggu aktivitas warga," ucapnya.