Sabtu, 14 Maret 2020 02:11 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialami pemilik akun Twitter dengan nama pengguna @MuthiNAndini kepada pihak aplikator, Grab. Laporan tersebut disampaikan pada Kamis, 12 Maret.
Sementara itu, Veryanto Sitohang selaku Komisioner Komnas Perempuan menyatakan bahwa pihak Grab telah menindaklanjuti laporan yang disampaikannya. Namun, hingga hari ini Grab masih belum berani membuka suara terkait laporan tersebut ketika dihubungi wartawan pada Jumat (13/3).
Veryanto merasa prihatin atas kasus yang kerap terjadi itu. Menurutnya, ini disebabkan atas minimnya ruang aman terhadap perempuan dalam transoprtasi publik, khususnya ojek online (ojol).
“Ini bukan kasus pertama, dan memang menjadi perhatian Komnas Perempuan. Komnas Perempuan akan memantau kasus tersebut secara serius sehingga hak korban atas penanganan dan keadilan dapat diwujudkan,” katanya kepada wartawan, Kamis (12/3).
Selain itu, Veryanto mengapresiasi langkah korban yang telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisia. Dia berharap, korban dapat melaporkan kepada manajemen ojol sehingga pihak aplikator dapat memberi sanksi dan perbaikan mekanisme dalam perlindungan pengguna ojol.
Sebelumnya, pada Rabu, 11 Maret, tersebar di media sosial Twitter terkait kasus pelecehan seksual yang menimpa pengguna layanan Grab. Cuitan yang ditulis akun dengan nama pengguna @MuthiNAndini ini mendapatkan retweet sebanyak lebih dari 5 ribu kali.
Dalam cuitan itu dikatakan, @MuthiNAndini mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan ketika menggunakan layanan Grab. Pengalaman buruk tersebut berupa ancaman pemerkosaan hingga pencemaran nama baik dari pengemudi Grab.
@MuthiNAndini kemudian menceritakan pengalaman itu di Twitter dengan bukti tangkapan layar yang berisi ancaman dari oknum pengemudi Grab. Langkah tersebut dilakukan demi mendapat perlindungan dan dukungan dari berbagai pihak.
“Kemudian saya segera report ke Grab, beberapa lama kemudian account driver tersebut di-suspend. Setelah itu WA (Whatsapp) saya terus diteror oleh komplotannya, dan foto saya disebar di FB (Facebook),” cuit @MuthiNAndini pada Rabu (11/3).