Pemerintah Tetapkan Jatah Pertalite Subsidi 2024 Jadi 31,7 Juta KL

Selasa, 09 Januari 2024 11:15 WIB

Penulis:Isman Wahyudi

Editor:Isman Wahyudi

Warga melakukan pengisian bahan bakar kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. Dalam rangka menyambut HUT Ke-75 RI Pertamina memberikan program “promo merdeka” pengembalian dana atau cashback sebesar 30 persen dengan pengembalian maksimal Rp 15.000, untuk pembelian BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex kepada masyarakat yang melakukan pembelian melalui aplikasi MyPertamina. Cashback bisa didapatkan diseluruh SPBU Pertamina yang sudah tersedia pembayaran dengan aplikasi MyPertamina selama periode 1-31 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan kuota penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Pertalite untuk anggaran 2024 sebesar 31,7 juta kiloliter (KL).

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengungkapkan, penurunan kuota Pertalite 2024 mengacu berdasarkan realisasi sepanjang 2023 diangka 30 juta KL atau 92,24%.  Sedangkan kuota yang ditetapkan pada 2023 sebesar sebesar 32,56 juta KL. 

"Menghitung dengan pertumbuhan melihat juga kenaikan dari tahun lalu ke 2023 sehingga kami menetapkan untuk kuota di 2024 sebesar 31,7 juta KL,” katanya dalam konpers Penutupan Posko Nasional Sektor ESDM pada Senin, 8 Januari 2024.

Baca Juga: 

Erika menuturkan realisasi selama satgas Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) realisasi penyaluran solar subsidi justru overkuota sebanyak 3% atau diangka 17,5 juta KL.

Lebih lanjut Erika menyebut, BPH Migas telah menyiagakan sebanyak 116 Terminal BBM, 7.897 SPBU, 5.480 Pertashop dan 71 DPPU. Terdapat Layanan tambahan BBM berupa SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, dan Mobil Tangki Standby. Coverage days stok BBM Nasional berkisar antara 3 sampai 64 hari.

Penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada tanggal 23 Desember 2023, dengan kenaikan gasoline sebesar 15,73% dari penyaluran normal.  Sedangkan untuk arus balik pertama terjadi pada tanggal 26 Desember 2023 dengan kenaikan gasoline sebesar 8,56% dari penyaluran normal.

Baca Juga: 

Kepala BPH Migas ini menyebut, untuk arus balik II terjadi pada tanggal 3 Januari 2024 dengan kenaikan gasoline 9,14% dari penyaluran normal. Adapun secar total penyaluran selama periode Posko Nataru 2023-2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal untuk gasoline naik sebesar 4,5% dan avtur naik sebesar 1,8%, sedangkan gasoline turun sebesar 3,9%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 09 Jan 2024