Jumat, 02 April 2021 03:44 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Pakar terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib meminta masyarakat Indonesia berhati-hati karena kejadian bom bunuh diri di Makassar dan penyerangan Mabes Polri bisa memicu serangan-serangan susulan lainnya.
"Bisa menginspirasi serangan-serangan susulan di tempat lain, karena bagi kita kejadian itu konyol, sinting, dan bodoh. Tetapi bagi kelompok-kelompok ini, kejadian itu mulia," ucap Ridlwan, dikutip Jumat (2/4/2021).
Ridlwan menyampaikan bahwa kasus terorisme milenial ini bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, lanjut dia, di tahun 2018 ada Dita Siska Millenia (18) yang berencana menyerang anggota kepolisian tak lama usai kerusuhan pecah di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat.
Dita Siska dan Siska Nur Azizah ditangkap pada Sabtu, 12 Mei 2018 atau dua hari usai kerusuhan di rumah tahanan yang menampung 155 narapidana kasus terorisme tersebut tuntas dipadamkan.
Lima polisi tewas secara mengenaskan di tangan para narapidana terorisme yang sempat menguasai markas brimob tersebut dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2018. Dalam insiden itu polisi menembak mati seorang tahanan.
Kemudian milenial lainnya juga ditangkap pada tahun 2016, yakni M Zulkifli (19) di Berau, Kalimantan Timur karena diduga hendak merampok bank sebagai modal aksi teror.
Baca Juga: Dapatkan Voucher Diskon SGM Eksplor 7Rb Sekarang! [PR]
Pakar terorisme UI tersebut pun menyebut bahwa rentetan aksi terorisme yang belakangan terjadi kemungkinan besar akan menginspirasi orang-orang yang memiliki pemikiran sama.
Baca Juga: Jalan-jalan Malam Bersama Menantu Jokowi, Ridwan Kamil Beri Saran Pengembangan Destinasi Wisata di Medan
"Saya tidak mau menakut-nakuti ya, ini bisa saja kemudian menginspirasi anggota atau orang-orang yang mempunyai pikiran yang sama untuk melakukan hal serupa di tempat mereka masing-masing," ucapnya.
"Ini yang selalu saya ingatkan, selalu kami ingatkan sebagai para peneliti bidang terorisme," sambung Ridlwan.
Bayangkan, ujar Ridlwan, sepasang suami-istri beranggapan bahwa mereka bisa berbulan madu di surga.
Baca Juga: Blak-blakan Soal Temannya yang Terpapar Radikalisme, Dedek Uki: Doktrin Lebih Berbahaya daripada Senjata Api
"Ini ideologi sesat mereka lho, mereka itu berhasil karena yang mereka cari adalah mati mulia dengan demikian mereka bisa membawa anggota keluarganya ke surga, itu kan surat wasiatnya seperti itu," tuturnya.
Pakar terorisme UI tersebut pun menyebut bahwa rentetan aksi terorisme yang belakangan terjadi kemungkinan besar akan menginspirasi orang-orang yang memiliki pemikiran sama.
"Saya tidak mau menakut-nakuti ya, ini bisa saja kemudian menginspirasi anggota atau orang-orang yang mempunyai pikiran yang sama untuk melakukan hal serupa di tempat mereka masing-masing," ucapnya.
"Ini yang selalu saya ingatkan, selalu kami ingatkan sebagai para peneliti bidang terorisme," sambung Ridlwan.
Bayangkan, ujar Ridlwan, sepasang suami-istri beranggapan bahwa mereka bisa berbulan madu di surga.
"Ini ideologi sesat mereka lho, mereka itu berhasil karena yang mereka cari adalah mati mulia dengan demikian mereka bisa membawa anggota keluarganya ke surga, itu kan surat wasiatnya seperti itu," tuturnya.
Ridlwan meyakini, walaupun menurutnya harus diselidiki lebih dalam, Zakiah yang menyerang Mabes Polri itu pasti memiliki jejaringnya.
"Apakah itu mentornya, apakah itu orang yang mengajari dia, bisa saja dari kampus lamanya dulu, atau teman pergaulannya ini yang saya kira sedang dicari oleh densus 88," tutup Ridlwan.