Menhub BKS, Bandara Toraja Operasional Mei 2020

Sabtu, 29 Februari 2020 02:23 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Menhub
Menhub

Kementerian Perhubungan menargetkan Bandara Buntu Kunik (BBK) di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mulai beroperasi pada Mei 2020.

Ini dikemukakan Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah saat meninjau lokasi pembangunan BBK, Jumat (28/2/2020).

"Ditargetkan bulan Mei 2020 mendatang, bandara baru Toraja ini sudah bisa didarati pesawat jenis ATR (pesawat transport regional)," ungkap Menhub.

Dia menyatakan progres pembangunan Bandara Buntu Kunik sangat luar biasa, karena awalnya terdapat dua gunung yang kemudian dipotong untuk lokasi. Selanjutnya dibangun culvert box setinggi tiga meter.

Untuk runway bandara baru Toraja direncanakan sepanjang 2.000 meter dan akan diselesaikan secara bertahap. Untuk tahap pertama dibangun runway sepanjang 1.600 meter dengan apron berkapasitas 2 pesawat dan ditargetkan selesai bulan April untuk didarati pesawat ATR. Kemenhub akan mengundang Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk meresmikan bandara baru Toraja.

"Sisa panjang runway 400 meter dilanjutkan dan ditargetkan diselesaikan hingga bulan Oktober," ujar Menhub.

Jika bandara baru Toraja sudah selesai, kata Menhub, akan memperpendek jarak tempuh dari Makassar-Toraja atau sebaliknya. Jika jarak Makassar-Toraja ditempuh dengan jalur darat akan memakan waktu sekitar 9 jam, maka jika ditempuh dengan transportasi udara, jarak tempuh Makassar-Toraja atau sebaliknya hanya 45 menit saja.

"Diharapkan, penumpang pesawat bandara baru Toraja 500.000 orang per tahun atau rata-rata 41.000 per bulan," katanya.

Menhub menambahkan, percepatan pembangunan bandara baru Toraja tidak terlepas dari dukungan penuh Gubernur Sulawesi Selatan dan Bupati beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Tana Toraja.

Untuk penamaan bandara baru Toraja tergantung usulan bupati ke pemerintah pusat melalui Kemenhub. Nama bandara yang akan diusulkan bupati harus mendapat persetujuan dari DPRD setempat.

"Apakah tetap menggunakan nama bandara baru Toraja tetap menggunakan nama BBK atau nama lainnya harus diusulkan bupati dengan persetujuan DPRD ke Kemenhub," katanya.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyatakan pemerintah provinsi (pemprov) Sulawesi Selatan sangat mendukung percepatan penyelesaian pembangunan bandara baru Toraja. Salah satu bentuk dukungan pemprov Sulsel terhadap pembangunan bandara baru Toraja dengan mengalokasikan dana APBD provinsi untuk pembangunan akses jalan menuju bandara baru toraja.

"Tahun 2019 Pemprov kucurkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk akses jalan menuju bandara baru tahap pertama. Tahun ini, pemprov kembali akan mengucurkan anggaran sekitar Rp32 miliar untuk lanjutan atau tahap dua pembangunan akses jalan menuju bandara baru toraja," kata Gubernur.