Makassar Bersiap Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Tapi Terbatas

Jumat, 18 September 2020 03:20 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Belajar
Belajar

Dinas Pendidikan Kota Makassar berencana membuka kembali belajar tatap muka di tengah pandemi COVID-19. Sekolah yang buka akan mengikuti proses belajar tatap muka merupakan wilayah zona hijau.

"Kota Makassar sampai saat ini, kemarin pada zona merah dan tentunya sudah mulai melandai, dan izin tersebut disampaikan ke Wali Kota, melaporkan dan melalui Gugus Tugas, tentunya dan kedua kita baru mau memetakan ini mencari wilayah-wilayah hijau di Kota Makassar untuk kita coba mengadakan uji coba terhadap pembelajaran yang langsung tatap muka," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar Irwan Bangsawan kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).

Irwan menjelaskan rencana proses belajar tatap muka ini akan dimulai di zona hijau di Makassar, seperti kecamatan kepulauan. Daerah ini dianggap cocok untuk contoh dimulainya sekolah tatap muka.

"Kemarin saya ke pulau, Pulau Kodingareng, Bone Tambu, dan Barangcakdi. Di sana daerah hijau dan ini demikian kita lakukan di pulau dulu, tapi saya pikir nanti kita laporkan ke Bapak Wali Kota untuk wilayah uji coba. Tidak semua kelas tentunya, tapi ada beberapa sekolah kita lakukan," jelasnya.

Selain di kepulauan, Irwan berencana akan membuka sekolah tatap muka di tengah perkotaan. Namun hal ini masih menjadi wacana dan melihat perkembangan COVID-19 di Makassar.

"Di pulau kan zona hijau, kita zona hijau di pulau dan kita sarankan ke Bapak Wali Kota barangkali ada tatap muka, tapi tidak tertutup kemungkinan di tengah kota juga, tapi kita melihat pada kondisi pandemi COVID-19 ini," terangnya.

Terkait teknisnya, Disdik Makassar akan menggunakan tiga shift pada proses belajar-mengajar. Pada proses belajar tatap muka, kelas hanya diikuti oleh 10 siswa dengan durasi belajar 3-4 jam dalam sehari.

"Jadi begini, dalam rombongan belajar (rombel) itu, ada satu rombel atau 30 siswa kita bisa shift tiga kali, satu kelas 10 orang dengan protokol COVID. Nah, tentunya mereka tidak sampai seperti hari biasa belajar. Mereka barangkali belajar 3-4 jam. Nantinya di selang-seling, tergantung kondisi sekolah masing masing," tegasnya.