Makassar Akan PSBB, Pemkot Belum Punya Rincian Anggaran Penanganan Pandemi Covid-19

Selasa, 14 April 2020 22:24 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

PSBB
PSBB

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir mengatakan anggaran tanggap darurat untuk penanganan bencana virus corona di Makassar sebagian sudah dibelanjakan.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Makassar tersebut menambahkan anggaran tersebut bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) senilai Rp 30 milar.

"Kalau anggaran BBT Rp 30 miliar untuk tanggap darurat Covid-19 yakni, BPBD Rp 4 miliar dan Dinkes Rp 26 miliar. Pada umumnya mereka sudah pesan, hanya ada beberapa item belanja harus melalui e-katalog. Ini sedikit menyusahkan," katanya, Selasa (14/4/2020).

Mantan Ketua Komisi A DPRD Makassar itu menjelaskan, secara tertulis pemerintah belum menyampaikan ke DPRD Makassar terkait penyaluran bantuan itu, tapi secara lisan pemerintah sudah menyampaikan ke komisi D DPRD Makassar sebagai mintra.

"Bantuan APD (alat pelindung diri), bahan dan peralatan penyemprotan disinfektan menurut laporan BPBD mereka sudah bagikan. Baik untuk pemadam kebakaran maupun seluruh kecamatan," katanya.

"Untuk Dinas Kesehatan Makassar dan RSU Daya, mereka sudah memesan melalui e-katalog. Ada beberapa item sudah tiba dan ada juga belum lengkap," lanjutnya.

AWT akronim namanya menambahkan jika Dinkes fokus pada alat pelindung diri (APD), rapid tes, masker, dan biaya transportasi untuk para tenaga medis.

Terkait anggaran keseluruhan penanganan pandemi Covid-19 di Makassar, AWT menjelaskan bahwa DPRD Makassar sudah setujui yakni Rp 190 miliar termasuk Rp 30 miliar dari dana BBT.

Meski demikian, ia mengakui jika Pemkot Makassar belum memberikan rincian kebutuhan penanganan Pandemi Covid-19.

"Untuk Rp 190 miliar belum ada rinciannya kecuali Dinsos sudah melaporkan ke komisi D. Asumsi kebutuhannya yakni paket sembako untuk 60 kepala keluarga selama tujuh bulan," katanya.

"Pada prinsipnya kami di komisi D sebagai mitra sudah setuju. Belum ada tertulis, baru penyampaian lisan soal penanganan virus Covid-19 ini," tambahnya.