Jumat, 15 November 2019 15:15 WIB
Penulis:El Putra
MAKASSAR —Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) menggelar edukasi ekspor ke civitas akademika Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin, pada Kamis (14/11/2019).
Kegiatan yang bertajuk Share & Aware About Export dikemas dalam IEB Goes to Campus yang selanjutnya berorientasi memberikan pemahaman lebih rinci perihal kegiatan ekspor dan seluruh elemen yang terkait hal tersebut.
Untuk skala lebih luas, kegiatan ini diharapkan bisa membentuk ekosistem generasi muda yang melek ekspor dan memiliki perhatian besar terhadap sektor tersebut.
Adapun sasaran edukasi tidak hanya terbatas pada penguatan pemahaman ekspor, tetapi juga memberikan gambaran bagi para audiens yang terdiri dari mahasiswa, akademisi dan pelaku usaha untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan dan memulai kegiatan ekspor.
Sinthya Roesly, Direktur Ekskutif LPEI, menyampaikan kegiatan ini diestimasikan dapat memberikan wawasan terhadap generasi muda dan membentuk mindset bahwasanya aktivitas ekspor merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan oleh siapa saja.
Menurut dia, sangat penting membangun perhatian terhadap sektor ekspor sejak muda agar seluruh elemen bangsa bisa memberikan atensi besar terhadap ekspor dan pengembangannya jadi lebih inklusif.
Hal ini merujuk pula pada pernyataan Presiden Joko Widodo yang acapkali mengingatkan investasi dan ekspor menjadi pilar yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kunci untuk mendukung kedua pilar itu ialah keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Dalam misi Indonesia Emas pada 2045 atau 100 tahun kemerdekaan, generasi muda yang saat ini masih berstatus mahasiswa, nantinya akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, LPEI memiliki tanggung jawab menyediakan sarana, membangun kemampuan, dan menumbuhkan spirit kepada mahasiwa, agar ikut berkontribusi dalam mata rantai ekspor nasional.
“Kami ingin menggugah dan mengundang agar SDM unggul dibangun sejak dini untuk menunjang ekspor nasional. Dan memastikan bahwa semua bisa terlibat asalkan memiliki tekad dan kreatifitas dalam eksportasi,” paparnya di Makassar.
Adapun manfaat pengembangan ekspor di antaranya ialah mengalirkan devisa ke dalam negeri, menumbuhkan lapangan kerja, dan membangun citra Indonesia sebagai pemain bisnis global dunia.
Sinthya menambahkan, dalam acara IEB Goes to Campus, pihaknya juga melakukan _open house_ untuk mengundang kepada mahasiswa Unhas yang ingin bergabung mengembangkan ekspor bersama LPEI.
“Kami juga membuka ruang bagi talenta-talenta terbaik dan unggul dari Unhas untuk berkontribusi terhadap negara dengan bergabung bersama LPEI,” katanya.
Kegiatan IEB Goes to Campus merupakan sinergi bersama antara Indonesia Eximbank dan University Network for Indonesia Export Development (UNIED), dalam kesempatan ini diwakili oleh Chairman UNIED tahun 2019, yaitu Universitas Diponegoro.
UNIED merupakan jaringan 11 Perguruan Tinggi Negeri sebagai wadah untuk membantu memberikan solusi dalam pengembangan ekspor Indonesia baik sebagai network of knowledge, enabler, dan fasilitator.
Adapun Universitas Hasanuddin, masuk jaringan UNIED dan menjadi tempat pelaksanaan kedua tahun ini untuk IEB Goes to Campus setelah Universitas Dipenogoro Semarang.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, SE., Msi CIPM dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ekspor merupakan salah satu bentuk pembuktian sebuah negara memiliki daya saing dari sisi produk yang berkualitas.
"Elemen perekonomian salah satunya dari ekspor, dan ini menjadi tanggung jawab bersama terutama untuk lebih mendorong ekspor lebih berkembang lagi," katanya.
Dalam hal tersebut, lanjut dia, pihaknya sebagai institute akedemik siap untuk berkolaborasi mendorong riset berkelanjutan agar ekspor dalam negeri lebih atraktif, terutama dengan LPEI.
Mengenai LPEI
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank adalah lembaga keuangan yang secara khusus dibentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Sebagai Lembaga Keuangan Khusus yang didirikan Pemerintah, LPEI didirikan dengan tujuan untuk mendukung program ekspor nasional melalui (Pembiayaan Ekspor Nasional) dalam bentuk Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Jasa Konsultasi. LPEI juga dapat melakukan PEN atas penugasan khusus dari Pemerintah (National Interest Account – NIA). LPEI beroperasi secara independen, berdasarkan undang-undang tersendiri (lex specialist) dengan sifat sovereign status. Status ini membawa arti kewajiban Pemerintah untuk menjaga kecukupan modal LPEI sebagaimana diatur dalam Undang-Undangnya. Saat ini, LPEI memiliki 8 jaringan kantor yang tersebar di Indonesia, yaitu 1 Kantor Pusat di Jakarta, 4 Kantor Wilayah (Medan, Surabaya, Makassar, dan Surakarta), dan 3 Kantor Pemasaran (Balikpapan, Batam, dan Denpasar).
Kegiatan lain yang dilakukan LPEI dalam pelaksanaan mandatnya, yaitu penyediaan informasi khususnya kajian terkait ekspor baik pelaku, produk maupun pasar. Untuk itu, saat ini LPEI memiliki IEB Institute untuk melakukan kajian-kajian dan sejak tahun 2017 telah dibentuk jaringan universitas yang disebut UNIED (University Network for Indonesia Export Development) untuk membantu meningkatkan ekspor nasional dari sisi akademisi dengan menerbitkan berbagai kajian terkait komoditas maupun kajian potensi ekonomi secara regional dan sektoral.