Selasa, 23 Desember 2025 10:06 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi

MAKASSARINSIGHT.com — Kota Makassar kembali mencatatkan kinerja positif di sektor pariwisata. Berdasarkan hasil Analisis Forecasting Kunjungan Wisatawan Tahun 2025 yang dirilis Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksikan menembus 6,18 juta kunjungan, atau tumbuh 12,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian tersebut menegaskan ketangguhan Makassar sebagai salah satu motor utama pertumbuhan pariwisata di kawasan timur Indonesia, di tengah dinamika persaingan destinasi nasional dan tantangan global.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menjelaskan bahwa proyeksi tersebut disusun berbasis data historis periode 2022–2024 yang diolah menggunakan metode exponential smoothing, sebuah teknik peramalan berbasis tren waktu.
“Hasil analisis menunjukkan tren pariwisata Makassar masih bergerak positif. Kekuatan utama pertumbuhan tetap bertumpu pada wisatawan nusantara,” ujar Hendra, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga:
Secara historis, jumlah kunjungan wisnus ke Makassar terus meningkat signifikan. Pada 2022 tercatat 3,46 juta kunjungan, meningkat menjadi 4,41 juta pada 2023, lalu menembus 5,52 juta pada 2024. Tren tersebut berlanjut hingga proyeksi 2025.
Hendra mengungkapkan, pertumbuhan ini dipengaruhi sejumlah faktor strategis, di antaranya penambahan 12 penerbangan baru melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin serta masifnya penyelenggaraan event pariwisata, event nasional, hingga konser artis internasional yang mampu menarik puluhan ribu pengunjung.
“Penambahan flight baru berdampak langsung pada aksesibilitas. Sementara event berskala besar terbukti efektif menjadi magnet kunjungan wisatawan,” jelasnya.
Sementara itu, tren wisatawan mancanegara menunjukkan dinamika berbeda. Jumlah kunjungan wisman tercatat 71.388 orang pada 2022, meningkat menjadi 85.614 pada 2023, dan 95.597 pada 2024. Namun, pada 2025 diproyeksikan turun menjadi 78.080 kunjungan.
Penurunan ini, menurut Hendra, bersifat sementara dan dipengaruhi faktor eksternal, seperti peringatan perjalanan (travel warning), isu stabilitas kawasan, serta dampak bencana alam di sejumlah wilayah.
Pada Agustus 2025, bahkan tercatat lonjakan pembatalan kunjungan wisman yang berdampak pada kerugian sektor perhotelan hingga sekitar Rp7 miliar, terutama pada hotel berbintang.
“Kondisi ini menjadi pelajaran penting bahwa pariwisata tidak hanya bergantung pada event, tetapi juga pada keamanan, kenyamanan, dan stabilitas kota,” tegasnya.
Meski demikian, secara agregat total kunjungan wisatawan ke Makassar pada 2025 tetap tumbuh sekitar 10 persen, dengan wisatawan nusantara sebagai penopang utama.
Dari sisi ekonomi, sektor pariwisata kini menempati peringkat ketiga subsektor pendukung utama perekonomian Kota Makassar. Rata-rata belanja wisatawan nusantara diperkirakan mencapai Rp1,5–2 juta per kunjungan, sementara wisatawan mancanegara berkisar Rp4–6 juta.
“Dengan proyeksi ini, perputaran ekonomi dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai triliunan rupiah sepanjang 2025,” ungkap Hendra.
Baca Juga:
Menghadapi 2026, Dispar Makassar menyiapkan berbagai strategi, termasuk penguatan citra keamanan kota, pengembangan destinasi unggulan seperti Pulau Lanjukang, Pulau Samalona, dan Sungai Tallo, serta peluncuran Calendar of Event (CoE) 2026.
Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Makassar, Yulianti Jabir, mengatakan CoE 2026 disiapkan untuk mendorong peningkatan kunjungan sekaligus memperpanjang lama tinggal wisatawan.
“Target kami bukan hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga kualitasnya, termasuk lama menginap dan belanja wisatawan,” ujarnya.
Dengan kombinasi pengembangan destinasi, promosi berkelanjutan, dan penguatan event, Dispar optimistis pariwisata Makassar akan terus tumbuh dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian daerah. (***)