Kerajaan
Sabtu, 23 September 2023 09:04 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASARINSIGHT.com - Pertanyaan tentang agama tertua di dunia sering kali memicu diskusi yang kompleks. Para penganut agama-agama kuno seringkali mempertimbangkan klaim masing-masing tentang usia agama mereka.
Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, berikut beberapa agama kuno yang sering dianggap sebagai yang paling tua di dunia.
Hinduisme, salah satu agama utama di dunia modern dengan sekitar satu miliar pengikut, sering dianggap sebagai salah satu agama tertua. Teks kitab suci Hinduisme, seperti Mahabharata, berasal dari sekitar 3.000 tahun yang lalu. Tradisi lisan yang membentuk Mahabharata dapat berasal dari sekitar 850 SM, meskipun bentuk tertulisnya dalam bahasa Sansekerta berusia sekitar 400 tahun lebih muda.
Dalam perjalanannya dari lisan ke bentuk tertulis, Mahabharata menjadi salah satu karya sastra paling berharga dalam sejarah manusia. Kitab suci ini mencerminkan nilai-nilai yang penting dalam Hinduisme, termasuk konsep karma, dharma, dan moksha. Selain itu, Mahabharata juga memuat berbagai mitos dan legenda yang menyoroti kekayaan mitologi Hindu.
Baca Juga:
Hinduisme adalah agama yang beragam dan memiliki banyak aliran dan sekte yang menghormati berbagai aspek dewa dan dewi Hindu. Agama ini juga dikenal dengan tradisi meditasi, yoga, dan ajaran filsafat
Zoroastrianisme, sebuah agama kuno yang dianut di Iran sebelum Islam tiba, merupakan salah satu agama yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan spiritual dan budaya di wilayah tersebut. Meskipun seringkali dikaitkan dengan kekristenan, Islam, dan agama-agama dunia lainnya, Zoroastrianisme memiliki sejarah yang kaya dan unik.
Zoroastrianisme mengacu pada ajaran-ajaran Zarathushtra, seorang pemikir dan nabi kuno yang diyakini hidup sekitar 3.500 tahun yang lalu. Salah satu hal yang membedakan Zoroastrianisme adalah penggunaan bahasa Avestan, yang merupakan salah satu bahasa tertua yang tercatat dalam sejarah. Zarathushtra menulis himne-himne suci yang menjadi dasar keyakinan dan praktik agama ini.
Klaim bahwa Zoroastrianisme lebih tua dari Hinduisme didasarkan pada argumen bahwa agama ini telah disebarkan secara formal sebelum Hinduisme. Meskipun Hinduisme memiliki kitab suci seperti Mahabharata yang berusia ribuan tahun, Zoroastrianisme mengklaim bahwa ajaran-ajarannya dan hukum dalam agama ini telah diatur lebih awal. jauh sebelum adanya Mahabharatha.
Zoroastrianisme memiliki konsep inti seperti perang melawan kejahatan (dualisme antara Ahura Mazda dan Angra Mainyu), api yang suci, dan penghormatan terhadap alam. Praktik agama ini juga mencakup ritual seperti upacara penguburan dalam menara pemakaman khusus yang disebut "dakhma."
Meskipun jumlah penganut Zoroastrianisme saat ini jauh lebih sedikit daripada di masa lampau, agama ini masih hidup dan menjadi bagian penting dari sejarah Iran. Keunikan agama ini dan pengaruhnya yang telah berlangsung selama ribuan tahun membuat Zoroastrianisme menjadi salah satu agama kuno yang patut dihargai dalam keragaman agama dan budaya di dunia.
Tradisi lisan dalam Yudaisme dapat ditelusuri hingga hampir 4.000 tahun yang lalu, menjadikannya salah satu agama tertua di dunia. Teks-teks kuno, seperti Pentateukh (lima kitab pertama dalam Alkitab), memiliki unsur tertulis yang diperkirakan berasal dari pertengahan milenium ke-2 SM, membuatnya mungkin lebih tua dari teks Hinduisme dan Zoroastrianisme dalam bahasa Sansekerta dan Avestan.
Pentateukh, yang meliputi kitab-kitab seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, adalah salah satu naskah suci paling penting dalam Yudaisme. Naskah ini berisi narasi sejarah, hukum-hukum, dan ajaran moral yang menjadi dasar keyakinan dan praktik Yudaisme. Selain itu, Yudaisme juga dikenal dengan tradisi kuno seperti Talmud, Midrash, dan Mishnah yang memperkaya pemahaman dan interpretasi ajaran agama ini.
Baca Juga:
Yudaisme adalah agama yang sangat beragam, dan keyakinan dan praktiknya dapat bervariasi di antara komunitas-komunitas Yahudi di seluruh dunia. Namun, ciri-ciri utama seperti kepercayaan pada satu Allah, penghormatan terhadap hukum Taurat, dan tradisi ibadah yang kaya tetap menjadi inti dari Yudaisme. Seiring berjalannya waktu, Yudaisme telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan budaya, etika, dan filsafat di seluruh dunia.
Meskipun klaim mengenai agama tertua di dunia ini dapat memicu berbagai pandangan dan pendapat, penting untuk diingat bahwa asal-usul agama sering kali sulit ditentukan secara pasti. Keanekaragaman keyakinan dan praktik agama di seluruh dunia adalah cerminan dari warisan kultural dan sejarah panjang yang mencerminkan keragaman manusia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 23 Sep 2023