Selasa, 18 April 2023 07:31 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com - Perilaku suka berbagi alias dermawan jadi salah satu hal yang kerap dilakukan di bulan Ramadan. Untuk beberapa orang, perilaku suka berbagi dilakukan tak pandang waktu. Selama ia punya dan orang lain membutuhkan, selalu ada waktu untuknya berbagi.
Beberapa orang yang berpikir berulang kali sebelum berbagi mungkin heran jika mengamati perilaku orang yang suka berbagi tanpa pandang tempat dan waktu. Namun rupanya, berdasarkan pendekatan psikologi, perilaku orang yang suka berbagi rupanya menyimpan fakta tersendiri.
Berikut adalah fakta menarik dari perilaku orang yang suka berbagi berdasarkan pendekatan psikologis.
Baca Juga:
1. Cerdas secara emosional
Orang yang suka berbagi biasanya memiliki tingkat kecerdasan tinggi secara emosional. Berdasarkan penelitian psikologi yang dilakukan oleh Vorbach dan Foster, ada korelasi atau hubungan antara kecerdasan emosi dengan prosocial behavior.
Adapun prosocial behaviour ini meliputi perilaku seperti menolong orang lain, senang berbagi, dan peka pada kebutuhan orang lain.
Salovey dan Mayer, pencetus teori emotional intelligence mengartikan kalau kecerdasan emosi bicara tentang kemampuan seseorang mengenali emosi yang dirasakan oleh dirinya sendiri dan orang lain.
Sebagaimana diketahui, dalam konsep emotional intelligence membuktikan kalau orang yang senang berbagi, biasanya punya kepekaan emosi yang tinggi untuk dirinya sendiri dan orang lain.
2. Cerdas secara Interpersonal
Selain kecerdasan emosional, orang yang suka berbagi biasanya cerdas secara Interpersonal.
Menurut Howard Gardner, psokolog pencetus pencetus teori multiple intelligence, oang yang senang berbagi pastinya terampil dalam hal berkomunikasi dengan orang lain.
Tak heran kalau mereka yang senang berbagi juga terampil untuk jadi influencer. Mereka bisa jadi penggerak di media sosial untuk menciptakan konten viral berisi ajakan berbagi.
3. Punya Empati tinggi
Orang yang senang berbagi biasanya punya rasa empati yang tinggi. Goleman percaya kalau orang yang tulus dalam menolong orang lain mampu merasakan kesedihan yang dialami oleh temannya.
Kepekaan sosial atau niat berbagi ini dipercaya oleh Goleman belum tentu dimiliki orang dengan IQ yang tinggi, tapi milik orang dengan kecerdasan emosi atau EQ yang tinggi.
4. Pintar mengelola diri sendiri
Seorang yang suka berbagi disebut juga pintar l mengelola diri sendiri. Mengutip pendapat Bandura, seorang pakar psikologi social cognitive, orang yang cerdas dalam mengelola pikiran, perasaan, dan waktu biasanya juga bijak dalam merespon orang lain.
Baca Juga:
5. Punya inisiatif
Kegemaran orang berbagi biasanya muncul dari dalam diri mereka. Karenanya, orang yang berbagi erat kaitannya dengan memiliki inisiatif tinggi.
Mereka mengambil keputusan untuk berbagi seperti menyumbangkan barang tak terpakai, mengajar dengan sukarela, memberi pakaian untuk orang yang membutuhkan sebagai bentuk inisiatif mereka. Harapan mereka hanya ingin melihat orang yang dibantu merasa lebih baik.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 18 Apr 2023