Sabtu, 25 Juli 2020 00:32 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Kegiatan fun futsal yang diadakan Red Gank, komunitas suporter PSM Makassar yang tergabung dalam SuperSoccer pada Selasa malam lalu berbeda dari biasanya. Kali ini, fun futsal disisipi dengan penggalangan donasi untuk korban banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Deputi Divisi Olahraga dan Musik Red Gank Riswan Taufik yang biasa disapa Wanda mengatakan, fun futsal ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang diadakan Red Gank setiap Selasa. Anggota Red Gank dari mana saja diizinkan untuk ikut serta.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk silaturahmi, bisa saling mengenal satu sama lain. Jadi intinya bisa mempererat hubungan kekeluargaan. Apalagi di masa pandemi COVID-19 tidak banyak kegiatan,” ujar Wanda, Jumat (24/7/2020).
Namun, adanya banjir bandang di Masamba membuat Red Gank yang tergabung dalam SuperSoccer tergerak untuk membantu. Mereka pun membuat kolaborasi fun futsal dengan penggalangan donasi.
“Adanya musibah di Masamba membuat kami sepakat untuk melakukan penggalangan dana. Setiap orang yang datang diminta untuk saweran Rp 15 ribu. Uang tersebut digunakan untuk bayar sewa lapangan dan sisanya akan didonasikan untuk korban banjir,” tutur Deputi Kemitraan dan Sponsor Red Gank, Muhammad Amien.
Fun futsal spesial ini sudah dilakukan Red Gank yang tergabung dalam SuperSoccer sebanyak dua kali. Kegiatan pertama pada 14 Juli lalu diikuti lebih dari 30 member, sementara fun futsal pada 21 Juli dihadiri sekitar 20 member.
Untuk memperluas penggalangan donasi, para anggota Red Gank disejumlah sektor juga melakukan aksi yang sama. “Red Gank dari beberapa sektor juga melakukan aksi penggalangan donasi untuk korban banjir Masamba. Selain melalui kegiatan fun futsal seperti ini, teman-teman juga menjual minuman kemasan di sejumlah titik,” imbuh Amien.
Banjir bandang dan tanah longsor di Masamba terjadi pada Selasa (14/7/2020). Banjir ini terjadi akibat tiga anak sungai yang berada di Luwu Utara yakni Sungai Sabbang, Sungai Radda, dan Sungai Masamba meluap. Selain itu, Daerah Aliran Sungai Rongkong tidak mampu lagi menahan volume air yang semakin meningkat. Banjir bandang ini menyebabkan 38 orang tewas dan ribuan rumah warga mengalami kerusakan.