Minggu, 29 Oktober 2023 14:03 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Gaya hidup sedentary atau sedentary lifestyle adalah suatu gaya hidup yang merujuk pada kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur di mana seseorang sangat sedikit melakukan aktivitas fisik dan hanya membakar sedikit kalori, kurang dari 1 metabolic equivalent.
Kementerian Kesehatan RI mendefinisikan gaya hidup sedentary sebagai perilaku duduk atau berbaring sepanjang hari, di luar waktu tidur. Contoh perilaku gaya hidup sedentary seperti menonton TV dalam waktu lama, bermain video game, duduk berjam-jam di depan komputer, atau bahkan menggunakan kendaraan bermotor untuk menuju ke tempat yang sebetulnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Gaya hidup sedentary dapat berdampak serius untuk kesehatan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, depresi, dan kecemasan. Bahkan, gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Baca Juga:
Untuk mencegah dampak buruk akibat gaya hidup sedentary, tentu Anda harus mengetahui apakah Anda telah menerapkan gaya hidup tersebut atau tidak.
WHO merekomendasikan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu atau aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 sampai 150 menit per minggu, ditambah dengan dua hari latihan kekuatan.
Jika Anda tidak memenuhi salah satu rekomendasi tersebut, itu artinya Anda kurang bergerak. Oleh karena itu coba bangun toleransi olahraga Anda secara perlahan sampai Anda mencapai ambang batas yang seharusnya.
Coba hitung jumlah jam Anda tidur, lalu kurangi dengan 24 jam. Angka tersebut adalah jumlah jam dalam sehari Anda harus bergerak aktif.
Jika Anda menghabiskan lebih dari 50 persen waktu tersebut untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, maka segeralah untuk mengubah kebiasaan tersebut. Anda bisa mencoba berubah secara perlahan dan sederhana seperti parkir jauh di toko kelontong atau jalan kaki ke tempat di sekitar rumah Anda.
Lelah memang bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti stres, pola makan buruk, ketidakseimbangan hormon, serta tidak banyak bergerak. Semakin banyak Anda duduk-duduk, Anda justru akan semakin lelah. Hal ini terjadi karena organ di dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, otot sedang mengalami dekondisi yang dapat terjadi hanya dalam beberapa hari.
Anda bisa mengatasinya dengan rutin berolahraga. Jika Anda berolahraga intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu selama enam minggu, maka Anda akan mengalami tingkat energi sebesar 20 persen.
Untuk menjaga berat badan tidak berfluktuasi ke arah yang tidak sehat, Anda harus membakar jumlah kalori yang sama dengan yang Anda konsumsi. Namun, jika Anda terlalu banyak dudu, asupan kalori Anda tetap sama sementara pengeluaran energi menurun. Kelebihan kalori yang bertambah akan disimpan sebagai lemak.
Tidak banyak bergerak juga memengaruhi metabolisme Anda, proses tubuh yang dapat mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme yang lebih lambat berarti Anda membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
Saat kita lebih sering duduk atau tidak bergerak, maka pernapasan jadi lebih pendek. Itu artinya akan terjadi penurunan aliran pasokan oksigen yang baik ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa duduk setidaknya 10 jam sehari dibandingkan dengan duduk kurang dari lima jam terkait dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Tidur adalah hal yang berharga. Tidak mendapatkan cukup waktu tidur tujuh hingga sembilan jam yang disarankan dapat menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kematian dini, dan masih banyak lagi. Semakin lama Anda tidak Aktif, maka kualitas tidur Anda akan semakin terganggu.
Baca Juga:
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih banyak duduk mengalami penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas tubuh. Olahraga berhubungan dengan pelepasan serotonin, suatu hormon yang memberikan perasaan baik.
Itu tadi penjelasan mengenai gaya hidup sedentary serta ciri-ciri apakah Anda memiliki gaya hidup tersebut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 29 Oct 2023