Waspada! Berikut Ciri-Ciri Judi Online Berkedok Game

Polri Berhasil Ungkap 300 Kasus Judi Online dan Tangkap 370 Tersangka Selama Juni-November 2024. (ilustrasi judi online/istimewa)

MAKASSARINSIGHT.com – Judi online adalah aktivitas perjudian yang dilakukan melalui internet, di mana pemain memasang taruhan menggunakan uang atau barang berharga melalui situs web atau aplikasi judi online. Namun, perlu diketahui bahwa banyak sekali judi online yang berkedok game.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mengawasi banyaknya judi online yang sering kali disamarkan sebagai game online.

“Sekarang banyak judi online menyamar menjadi game. Hati-hati dikira main game padahal itu judi,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Hokky Situngkir, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Baca Juga: 

Menurutnya, Kemenkominfo telah memblokir lebih dari tiga juta game yang mengandung unsur perjudian.

Maka dari itu, penting untuk mengenali ciri-ciri judi online yang disamarkan sebagai game agar kalian tidak terjebak dalam praktik tersebut. Modus ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Untuk itu, yuk simak artikel berikut untuk mengetahui ciri-cirinya!

Ciri-Ciri Judi Online Berkedok Game

Berikut beberapa ciri-ciri judi online berkedok game:

1. Hadiah Terlalu Menggiurkan

Game dengan hadiah besar sering kali mengandung unsur perjudian yang tersembunyi. Berdasarkan penelitian psikologis tentang perjudian, daya tarik hadiah besar dapat memicu kecanduan dan kerugian finansial, karena pemain cenderung terus bermain dengan harapan meraih hadiah tersebut.

Contohnya, mereka bisa menawarkan jackpot besar, turnamen dengan hadiah uang tunai, atau bonus harian yang mengharuskan melakukan memasang lebih banyak taruhan untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut.

2. Fitur Tambahan dengan Pembayaran

Game yang menyediakan fitur atau keuntungan tambahan melalui pembayaran sering kali menyembunyikan unsur perjudian. Fitur ini akan terbuka secara bertahap, untuk mendorong pemain melakukan lebih banyak transaksi agar dapat mengaksesnya.

Pembayaran ekstra untuk mendapatkan akses atau item langka dapat mendorong pemain untuk terus membayar, sebagaimana disebutkan dalam laporan tentang strategi monetisasi dalam game. Ketika fitur permainan hanya dapat diakses melalui transaksi, hal ini bisa menjadi indikasi adanya unsur perjudian dalam game tersebut.

3. Kompetisi dan Leaderboard

Leaderboard atau papan peringkat yang menunjukkan posisi pemain secara global bisa menjadi indikasi adanya unsur perjudian. Pemain sering harus mengeluarkan uang untuk meningkatkan peringkat atau mempertahankan posisi mereka di papan peringkat.

Kompetisi semacam ini mendorong pemain untuk melakukan pembelian tambahan demi meraih posisi teratas. Kompetisi semacam ini dapat memperkuat keinginan berjudi, terutama jika melibatkan hadiah uang, sebagaimana disebutkan dalam studi tentang perilaku perjudian.

4. Promosi dan Bonus Agresif

Hati-hati terhadap game yang kerap menawarkan bonus besar. Promosi semacam ini dapat mendorong pemain untuk menginvestasikan lebih banyak uang, meningkatkan risiko kecanduan. Promosi yang agresif juga dapat meningkatkan frekuensi bermain dan kecanduan.

Hadiah atau bonus dalam game sering kali hanya bisa diakses setelah pemain melakukan pembayaran atau memenuhi persyaratan tertentu. Jika suatu game terus-menerus menawarkan bonus dan promosi mencolok, besar kemungkinan game tersebut mengandung unsur perjudian yang terselubung.

5. Pembayaran Berulang

Game yang mendorong pembelian berulang dapat menunjukkan adanya unsur perjudian. Pola ini dianggap memicu pengeluaran berkelanjutan dan perilaku berjudi, dengan sistem pembayaran yang sering kali dirancang agar pemain merasa perlu mengeluarkan uang lebih banyak.

Apabila suatu permainan membuat pemain harus mengeluarkan uang berulang kali untuk memenangkan permainan, besar kemungkinan permainan tersebut memiliki unsur perjudian.

6. Elemen Acak

Game yang mengandung elemen acak, seperti gacha atau mesin slot virtual, bisa menunjukkan adanya unsur perjudian. Elemen acak ini sering kali membuat pemain terus bermain meskipun mengalami kerugian, yang dapat meningkatkan risiko kecanduan, menurut penelitian psikologis tentang perilaku perjudian.

Baca Juga: 

7. Kurangnya Regulasi dan Transparansi

Game yang tidak memiliki regulasi atau informasi yang jelas tentang kebijakan privasi berisiko tinggi terkait perjudian. Ketiadaan regulasi ini memudahkan pengembang untuk menyisipkan mekanisme perjudian tanpa pengawasan.

Penting untuk memastikan game tersebut memiliki lisensi dan pengawasan yang memadai, karena game yang tidak diatur atau tidak transparan sering kali terkait dengan unsur perjudian, seperti yang disarankan oleh lembaga pengawas yang berwenang.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 17 Nov 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories