Sejarah Patung Liberty: Terinspirasi Fir'aun Mesir yang Jadi Ikon Amerika

Patung Liberty, New Yorl (Unsplash)

MAKASSRINSIGHT.com - Pematung Prancis terkenal, Frédéric-Auguste Bartholdi, menemukan inspirasi yang menorehkan sejarah ketika dia melakukan perjalanan ke Mesir pada tahun 1850-an. 

Terpesona oleh kemegahan Colossi of Memnon, patung monumental firaun Amenhotep III, Bartholdi bermimpi menciptakan sebuah karya seni yang akan melampaui batas waktu, budaya, dan bahkan menyaingi monumen mesir kuno tersebut.

Pada tahun 1869, Bartholdi mengajukan proposal untuk membuat patung raksasa yang awalnya direncanakan untuk ditempatkan di Terusan Suez.

Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Patung ini awalnya terinspirasi oleh seorang petani Mesir (fallāḥ), dan direncanakan menjadi simbol kemajuan dan pemahaman budaya. 

Baca Juga: 

Mesir begitu tertarik dengan proposal ini, namun proyek itu ditangguhkan akibat masalah keuangan yang dihadapi pemerintah Mesir pada saat itu.

Bartholdi tidak menyerah, dia memodifikasi desainnya, mengubah kostum Mesir menjadi jubah Yunani, mengganti cahaya dari kepalanya dengan sinar obor, dan menambahkan mahkota sebagai pengganti penutup kepalanya. 

Inilah awal mula transformasi desain yang pada akhirnya menjadi Patung Liberty yang kita kenal hari ini.

Patung kolosal Liberty Enlightening the World, yang lebih dikenal sebagai Patung Liberty, adalah simbol ikonik dari kebebasan dan hubungan antara Amerika Serikat dan Prancis. 

Di balik keindahan dan keagungan patung ini terdapat kisah seorang wanita yang diduga menginspirasi Bartholdi dalam kehidupan nyata. 

Model atau inspirasi untuk wajah patung Liberty diyakini adalah seorang wanita bernama Isabella Eugénie Boyer.  Isabella adalah seorang imigran asal Prancis yang menetap di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. 

Meskipun identitasnya tidak pernah dipastikan secara resmi, bukti menunjukkan bahwa Boyer adalah model yang paling mungkin untuk dikaitkan wajah patung tersebut.

Isabella Eugénie Boyer lahir pada tahun 1852 di Prancis dan kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat.  Boyer diketahui terlibat dalam gerakan revolusi Republik Prancis pada 1870-an. 

Beberapa peneliti sejarah menduga bahwa pengorbanan dan semangat patriotiknya mungkin telah menginspirasi pembuat patung Liberty. 

Baca Juga: 

Namun, keberadaan pasti peran Boyer dalam penciptaan patung ini masih menjadi misteri. 

Kehadiran seorang wanita dengan latar belakang imigran yang kuat dan semangat patriotik yang mendalam menambah dimensi emosional pada citra simbolis kebebasan yang dirayakan oleh patung Liberty. 

Meskipun sosoknya tetap dalam bayangan, warisan Isabella Eugénie Boyer terus memberi makna dan relevansi bagi makna kebebasan dan harapan yang diwakili oleh patung Liberty Enlightening the World.

Patung Liberty, akhirnya didedikasikan pada tahun 1886  untuk ditempatkan di Pelabuhan New York, dan menjadi lambang kebebasan dan kemerdekaan Amerika Serikat. 

 Patung Liberty, dengan segala keindahannya, menjadi saksi bisu dari perjalanan budaya dan sejarah yang membangunnya, mengingatkan kita akan daya tarik universal dari gagasan kebebasan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 04 May 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories