Makassar Kini
Pemkot Makassar Kucurkan Rp11,49 Miliar untuk Seragam Gratis
MAKASSARINSIGHT.com - Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah), memasuki 100 hari kerjanya, kini mengambil langkah nyata.
Sebuah program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar pendidikan, seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, di Makassar.
Di tengah semangat memajukan pendidikan, Pemerintah Kota Makassar hadir memberi harapan. Memasuki 100 hari kerja, dengan mengalokasikan dana sebesar 11.494.300.000 rupiah atau setara Rp11,49 miliar bersumber dari hasil recofusing dan efisiensi anggaran.
Baca Juga:
- Munafri: Makassar Half Marathon Jadi Agenda Tahunan, Fasilitas Siap Ditingkatkan
- BRI Peduli Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk UMKM
- BRI Pastikan Layanan Terbaik dengan BRImo Selama Long Weekend Mei 2025
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, mengatakan, Pemerintah Kota Makassar menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan melalui program pembagian seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa-siswi SD dan SMP Negeri.
"Ini adalah bagian dari program 100 hari kerja pak Wali Kota. Anggaran hasil recofusing efisiensi anggaran di Dinas Pendidikan, Rp11,49 miliar untuk perlengkapan seragam sekolah gratis SD dan SMP di Makassar," ujarnya, Sabtu (31/5/2025).
Dijelaskan, program ini bukan sekadar bantuan material. Ini adalah wujud nyata kepedulian bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak melangkah ke sekolah.
Ini adalah bagian dari janji Appi-Aliyah, bahwa pendidikan harus inklusif, merata, dan tidak boleh ada yang tertinggal hanya karena soal biaya.
"Kami menargetkan, seluruh seragam telah selesai didistribusikan sebelum tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli mendatang," terangnya.
Anggaran tersebut digunakan untuk program seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP Negeri. Sebuah langkah nyata untuk memastikan tak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.
"Program ini bukan sekadar bantuan, melainkan bagian dari tekad Appi-Aliyah agar setiap anak di Makassar bisa menatap masa depan melalui pintu sekolah — setara, percaya diri, dan penuh semangat," jelas Andi Bukti.
Menurutnya, dengan adanya program ini, Pemerintah Kota Makassar berharap dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah dan mendorong semangat belajar para siswa di lingkungan pendidikan dasar.
Ditambahkan, ini adalah bentuk kepedulian pemerintah Kota terhadap dunia pendidikan dan masa depan generasi muda. Appi-Aliyah ingin memastikan tidak ada anak yang terhalang sekolah hanya karena tidak memiliki seragam atau perlengkapan.
"Program ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya para orang tua siswa, yang merasa terbantu dengan adanya bantuan peralatan Sekolah untuk mengurangi beban keluarga," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam rangka mendukung Program 100 Hari Makassar untuk kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), pemerintah Kota Makassar meluncurkan langkah strategis dengan melibatkan lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk menjahit seragam sekolah bagi siswa kelas 1 SD dan SMP.
Pemberdayaan ini nantinya akan melibatkan 52 ketua kelompok untuk mengoordinasi proses produksi dan pengadaan melalui e-Katalog. Setelah pendaftaran lewat website.
"Untuk mendukung pemberdayaan pelaku UMKM lokal, pemerintah Kota Makassar meluncurkan program pengadaan seragam sekolah yang dijahit langsung oleh para pelaku UMKM lokal di Kota ini," terang Andi Bukti.
Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) itu, program ini bukan hanya menekan biaya melalui efisiensi anggaran, tetapi juga memutus ketergantungan terhadap produk dari luar daerah.
Ia menyebutkan bahwa program ini merupakan bagian dari pola hidup yang mendukung UMKM lokal. Sebanyak kurang lebih 500 UMKM penjahit dilibatkan dalam proses produksi seragam bagi siswa kelas 1 SD dan kelas 1 SMP.
"Program ini terbuka untuk umum. Semua peserta yang mendaftar akan diberikan akses melalui e-Katalog dan LPSE. Mereka yang terlibat sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan, sesuai mekanisme yang ditetapkan," jelasnya.
Baca Juga:
- Mau Daftar Jalur PJLP di Pemkot Makassar? Harus Punya NIB, Ini Lokasi Layanan di Kecamatan
- Berkilau ke Dunia, UMKM Perhiasan Asal Mojokerto Dapat Dukungan Penuh dari BRI
- Dosen UNM Tanamkan Nilai Wawasan Kebangsaan untuk Pegawai BPN Sulsel
Dia menjelaskan, proses pengadaan barang nantinya, sebanyak 52 ketua kelompok dipercayakan untuk mengoordinasikan pelaksanaan di lapangan.
Para ketua kelompok ini bertanggung jawab mendaftarkan para penjahit yang mereka bawahi dan melakukan pembelian melalui e-Katalog sesuai jumlah siswa yang akan menerima seragam.
Adapun total seragam yang dibagikan kepada sebanyak 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP akan menerima dua pasang seragam yang seluruhnya dijahit oleh tangan-tangan warga Makassar sendiri.
"Adapun seragam akan didistribusikan kepada sekitar 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP, dengan total dua pasang seragam per siswa, sehingga keseluruhan mencapai 66 ribu pasang seragam," tutupnya. (*)