Komunitas
Mengenal Yerusalem, Kota Suci dengan Sejarah Rumit
MAKASARINSIGHT.com - Yerusalem menjadi tempat tersuci bagi Islam, Kristen, dan Yahudi. Keberadaan kota ini menjadi poin sentral dalam pandangan spiritual dan emosional tiga agama besar tersebut.
Dilansir dari ensiklopedia britanica, Kamis,12 Oktober 2023,catatan awal pemukiman manusia di wilayah Yerusalem dapat ditelusuri kembali ke masa Zaman Khalkolitik akhir (Zaman Tembaga) dan Zaman Perunggu Awal sekitar 3000 SM. Peninggalan sejarah menunjukkan bahwa Yerusalem pernah dihuni oleh masyarakat kuno yang membangun pemukiman di wilayah bukit di sebelah tenggara kota.
Sebagai kota yang memiliki sejarah yang panjang, Yerusalem telah menjadi pusat peradaban dan memiliki pengaruh selama berabad-abad. Yerusalem telah diperintah oleh berbagai dinasti, negara, dan kerajaan, dan pernah menjadi ibu kota atau pusat pemerintahan berbagai kerajaan besar.
Baca Juga:
- Ini 5 Ide Bisnis di Bidang Pendidikan, Cocok di Era Digital
- Indo Kosmetika Luncurkan Produk Minuman Kaya Serat dan Vitamin MoreZlimme
- Tokoh KKDB Dukung Rudianto Lallo, Ajak Warga Barru di Makassar Dukung Anak Rakyat untuk DPR RI
Sejarah Yerusalem juga dipenuhi dengan konflik dan perubahan kekuasaan yang terjadi berkali-kali. Salah satu momen penting di Yerusalem selama masa modern adalah selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menduduki sektor Yordania di Yerusalem dan memperluas perbatasan kota hingga mencaplok beberapa wilayah di Tepi Barat yang sebelumnya dikuasai oleh Yordania.
Yerusalem memiliki arti mendalam dalam keyakinan agama Yahudi, sebagai titik fokus kerinduan mereka yang telah ada selama berabad-abad. Bagi orang Yahudi di seluruh dunia, Yerusalem adalah simbol hidup dari sejarah dan identitas mereka. Tempat tembok ratapan berdiri, salah satu tempat paling suci bagi umat Yahudi, dan merupakan sisa reruntuhan Kerajaan Sulaiman.
Yerusalem juga memiliki makna penting bagi umat Kristiani, karena kota ini adalah tempat penting dalam kisah penderitaan dan kemenangan Yesus Kristus. Tempat-tempat suci seperti Gereja Makam Kudus dan Jalan Salib menjadi tempat penting bagi ziarah umat Kristiani.
Umat Islam juga menganggap Yerusalem sebagai tempat yang sangat suci. Kota ini adalah tujuan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad dan berisi beberapa tempat suci Islam yang paling penting, termasuk Dome of the Rock dan Al-Aqsa Mosque.
Yerusalem mempertahankan karakter beragam dan kosmopolitan, terutama di Kota Tua yang dikelilingi oleh tembok bersejarah. Orang-orang Armenia, Kristen, Yahudi, dan Muslim hidup berdampingan dalam lingkungan yang sarat akan sejarah dan budaya selama berabad-abad.
Kota Tua Yerusalem berbentuk segi empat dan dikelilingi oleh tembok tinggi dengan panjang sekitar 900 meter di setiap sisinya. Arsitektur kota ini mencerminkan koeksistensi budaya lama dan baru, serta perpaduan antara elemen sakral dan sekuler.
Baca Juga:
- Punya Hak Berdasarkan Putusan MA, Pemilik Lahan di CPI Mohon Keadilan ke Pj Gubernur Sulsel
- Lakukan Penyegaran di Lingkup Pemkot, Wali Kota Makassar: Yang Rajin dan Profesional Akan Dipromosikan
- Renovasi Kantor Balaikota dan Pembangunan MGC, Wali Kota Makassar: Legacy Danny-Fatma
Salah satu fitur yang mencolok adalah Tembok Kota, yang dibangun oleh Sultan Ottoman Suleyman Agung pada tahun 1538–1540. Tembok ini sebagian besar dibangun di atas fondasi tembok-tembok sebelumnya, sebagian besar berasal dari periode Perang Salib, dengan beberapa merupakan elemen lama era Bizantium yang bertahan.
Yerusalem tetap menjadi pusat perhatian global karena nilai spiritual, sejarah yang luar biasa, dan tantangan politik yang kompleks yang mempengaruhi masa depan kota ini. Selama berabad abad kota ini terus dirudung konflik dan perebutan entah sampai kapan akan berakhir.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 15 Oct 2023