Ini 7 Bahaya Kesehatan Jika Kebanyakan Makan Nasi

(null)

MAKASARINSIGHT.com Makan nasi adalah kegiatan sehari-hari yang umum dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia. Nasi yang terbuat dari beras adalah salah satu sumber karbohidrat utama dan merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di berbagai negara tak ubahnya wilayah Indonesia. 

Namun, seperti halnya dengan makanan lainnya, mengkonsumsi nasi secara berlebihan atau dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan beberapa bahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah timbulnya penyakit diabetes

Melansir Jurnal Diabetes Care, Jumat 27 September 2023, berdasarkan riset pada 2020 yang dipimpin oleh Bhavadharini Balaji dari Population Health Research Institute, Hamilton Health Sciences dan Universitas McMaster, Kanada, menjelaskan bahwa konsumsi nasi putih bisa menimbulkan risiko diabetes. 

Baca Juga: 

Riset tersebut dilakukan dengan mengambil responden sekitar 130.000 orang dewasa selama 10 tahun di 21 negara, hasilnya, memang menunjukkan sesuatu yang berbeda tentang nasi putih. Namun, risiko diabetes akibat terlalu banyak makan nasi, lebih umum terjadi di wilayah Asia Selatan.

Disebutkan bahwa penyakit diabetes muncul akibat proses penggilingan dan pembersihan nasi putih bisa menghilangkan nutrisi seperti vitamin B. Hal tersebut yang menyebabkan kenaikan kadar gula darah karena indeks glikemiknya tinggi.

Sementara itu, di penelitian juga disebutkan mengganti nasi putih dengan beras merah bisa menurunkan indeks glikemik sebesar 23 persen. Selain itu, bisa menurunkan respons insulin puasa sebesar 57 persen pada orang India di Asia yang kelebihan berat badan. Nah, berikut 7 bahaya kesehatan jika kebanyakan makan nasi. 

1. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas

Kebanyakan makan nasi, terutama nasi putih yang memiliki tinggi indeks glikemik, dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Nasi putih cepat dicerna, meningkatkan kadar gula darah, dan merangsang pelepasan insulin. Insulin berlebih dapat menyimpan kelebihan gula dalam bentuk lemak, menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas.

2. Risiko Diabetes Tipe 2

Pola-pola makan tinggi karbohidrat, khususnya nasi putih, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Konsumsi karbohidrat sederhana dapat memicu fluktuasi gula darah, menyebabkan resistensi insulin, dan pada akhirnya meningkatkan risiko terkena diabetes.

3. Masalah Kesehatan Kardiovaskular

Kebanyakan nasi dalam makanan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan kardiovaskular. Kenaikan berat badan, tingginya gula darah, dan peningkatan lemak tubuh dapat memicu hipertensi dan peningkatan risiko penyakit jantung.

4. Kekurangan Nutrisi Esensial

Mengandalkan nasi sebagai sumber utama karbohidrat dapat mengakibatkan kurangnya variasi nutrisi dalam pola makan. Nutrisi esensial seperti serat, vitamin, dan mineral yang ditemukan dalam makanan lain mungkin kurang, meningkatkan risiko kekurangan gizi.

5. Gangguan Pencernaan

Kebanyakan makan nasi putih, yang rendah serat, dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. Serat sangat penting untuk kesehatan saluran pencernaan dan membantu mengatur pencernaan.

6. Dampak Kesehatan Mental

Selanjutnya, pola makan tinggi karbohidrat dapat memengaruhi kesehatan mental. Meskipun nasi menyediakan energi cepat, fluktuasi gula darah yang dapat disebabkan oleh konsumsi karbohidrat sederhana dapat berdampak pada suasana hati dan energi secara keseluruhan.

Baca Juga: 

7. Resistensi Insulin

Kebanyakan nasi dalam diet dapat menyebabkan resistensi insulin. Terlalu seringnya paparan tubuh terhadap insulin dapat menyebabkan sel-sel menjadi kurang responsif, meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.

Saran

Penting untuk diingat bahwa nasi sendiri bukanlah musuh, dan konsumsi yang moderat sejalan dengan kebutuhan energi individu dapat menjadi bagian sehat dari pola makan. 

Variasi makanan, termasuk sumber karbohidrat lain seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan protein, dapat membantu mencapai keseimbangan nutrisi yang baik. Konsultasi dengan profesional kesehatan untuk perencanaan diet yang sesuai dengan kebutuhan individu juga sangat dianjurkan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 01 Oct 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories