Hasil Penelitian: Semut Bisa Deteksi Kanker dalam Urin

(null)

MAKASSARINSIGHT.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa semut dapat dilatih untk mendeteksi adanya kanker lewat urin. Meskipun penggunaan semut untuk mendeteksi kanker masih belum familiar, rupanya hasilnya cukup menggembirakan.

Lebih jelasnya, semut tidak memiliki hidung. Sebagai gantinya, mereka menggunakan reseptor penciuman yang terletak pada antena mereka untuk membantu menemukan makanan atau mengendus calon pasangan.

Mengutip penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, para ilmuwan melatih hampir tiga lusin semut sutra untuk menggunakan reseptor penciuman akut ini untuk tugas yang berbeda yakni menemukan sel tumor.

Baca Juga: 

Di laboratorium, para ilmuwan mencangkokkan irisan tumor kanker payudara dari sampel manusia ke tikus dan mengajari 35 serangga untuk mengasosiasikan urin dari hewan pengerat yang mengandung tumor yang biasanya mengandung gula.

Setelah ditempatkan di cawan petri, semut menghabiskan 20% lebih banyak waktu di samping sampel urin yang mengandung tumor kanker dibandingkan dengan urin yang sehat.

"Mereka hanya ingin makan gula," kata penulis utama studi dan etolog di Sorbonne Paris North University di Prancis, Baptiste Piqueret sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari The Washington Post Senin, 30 Januari 2023.

Perlu diketahui, sel tumor mengandung senyawa organik mudah menguap (VOC) yang dapat digunakan peneliti sebagai biomarker kanker. Sejumlah hewan seperti anjing dan kini bertambah menjadi semut dapat dengan cepat dilatih untuk mendeteksi anomali ini melalui indra penciuman mereka.

Meski demikian, para peneliti berpikir bahwa semut mungkin lebih unggul dari anjing dan hewan lain yang lebih menghabiskan waktu untuk berlatih.

Penemuan ini menjadi penting sebab semakin dini kanker terdeteksi maka semakin cepat pengobatan dapat dimulai. Para peneliti berharap bahwa semut pengendus kanker memiliki potensi untuk bertindak sebagai bio-detektor kanker yang efisien dan murah.

Baca Juga: 

"Hasilnya sangat menjanjikan. Namun pentng untuk diketahui bahwa penggunaan untuk mendeteksi kanker dalam keseharian masih diuji lebih dalam," kata Piqueret.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 31 Jan 2023 

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories