Makassar Kini
Desa di Thailand Tenggelam Akibat Naiknya Permukaan Laut
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Sebuah desa pesisir di Delta Chao Phraya, Thailand, Ban Khun Samut Chin, hilang akibat naiknya permukaan laut selama beberapa dasawarsa terakhir. Hanya tersisa sekolah, kuil, beberapa rumah, dan puncak beberapa tiang listrik di desa tersebut.
Delta Chao Phraya mengalami kemunduran garis pantai terburuk di Thailand. Dilansir dari Green Network Asia, Kamis 13 Juli 2023, sekitar dua kilometer persegi tanah Ban Khun Samut Chin telah hilang dalam 60 tahun terakhir. “Saya lahir di sini. Saya masih bisa melihat perubahan yang terjadi,” tutur Wisanu Kengsamat, Kepala Desa Ban Khun Samut Chin.
Wisanu mengatakan desa tersebut kini hanya menyisakan 80 kepala keluarga (KK), dari yang sebelumnya lebih dari 100 KK. Penduduk desa terpaksa pindah ke pelosok. Beberapa warga bahkan harus pindah rumah sampai delapan kali karena naiknya permukaan laut. “Banyak yang telah meninggalkan sekolah dan mencari pekerjaan di tempat lain,” imbuh Wisanu.
Baca Juga:
- Yakutia, Kota Terdingin di Dunia
- Event Tahunan Beautiful Malino, Upaya Meningkatkan Perputaran Ekonomi
- Hadir di Makassar Investment Forum 2023, Indira Tegaskan Perempuan Punya Potensi Turut Kembangkan Ekonomi
Kini tinggal 200 orang yang tetap tinggal di Ban Khun Samut Chin dan memiliki akta atas tanah mereka. Namun sebagian tanah mereka kini telah tenggelam. “Akta tanah itu tidak berharga. Sekarang kami tinggal di tanah yang bukan milik kami,” ujar Samorn Khengsamut, Kepala Desa terdahulu, kepada Al-Jazeera.
Permukaan dan suhu laut saat ini telah meningkat dari sebelumnya. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia dalam laporan Keadaan Iklim Global 2022, permukaan laut global telah meningkat rata-rata 4,62 mm per tahun antara 2013–2022.
Di samping itu, permukaan laut akan terus naik selama berabad-abad meski pemanasan global dibatasi hingga 1,5 derajat. Di Ban Khun Samut Chin, naiknya permukaan laut diperparah dengan manajemen yang keliru. Sebagian besar hutan bakau di kawasan itu dimusnahkan untuk membangun tambak udang.
Bikin Ekowisata
Padahal, mangrove dapat menjadi pertahanan alami terhadap gelombang besar dan badai. Pembangunan bendungan di Sungai Chao Phraya juga mengakibatkan penumpukan sedimen yang menyumbat aliran. Ekstraksi air tanah semakin memperburuk masalah.
Meski permukaan laut naik dan daratan hilang, warga setempat masih mencoba tetap eksis. Penduduk desa Ban Khun Samut Chin saat ini mengadakan program homestay ekowisata untuk mendapatkan penghasilan. Mereka mengumpulkan uang dan mendidik wisatawan tentang konservasi dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup.
Baca Juga:
- DLH Makassar Lakukan Edukasi Soal Pengelolaan Sampah di Container Recover
- Wujudkan Kemandirian Ekonomi, Bank Mandiri Ciptakan Wirausaha Potensial dari Pekerja Migran Indonesia
- Cegah Kemacetan, Perumda Parkir Makassar Turun Tata Kendaraan Peserta Youth City Changer
Mereka juga bekerja sama dengan Universitas Chulalongkorn, memasang pilar bambu dan beton serta menanam kembali bakau sebagai bagian dari proyek penelitian. Di sekolah, para siswa belajar tentang krisis iklim, ekologi lokal, konservasi, dan sejarah desa.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 15 Jul 2023