BPOM Luncurkan Layanan AI Pertama di Indonesia untuk Percepatan Izin Edar, Perkuat UMKM

IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) di bawah kepemimpinan Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., resmi meluncurkan layanan publik berbasis Artificial Intelligence (AI) pertama di Indonesia untuk proses izin edar obat bahan alam dan kosmetik. Terobosan ini sekaligus mengantarkan BPOM meraih Rekor MURI sebagai lembaga pertama yang menghadirkan layanan registrasi obat dan makanan berbasis AI.

Inovasi tersebut menjadi tindak lanjut amanah Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya modernisasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Melalui layanan berbasis AI, BPOM menargetkan percepatan proses registrasi, peningkatan akurasi verifikasi, serta kemudahan akses informasi bagi pelaku usaha. Teknologi ini juga dilengkapi asisten virtual yang membantu pelaku UMKM memahami persyaratan perizinan dengan lebih cepat dan jelas.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebut inovasi ini sebagai lompatan transformasional yang menandai era baru digitalisasi layanan publik. Menurutnya, sistem baru ini dirancang untuk memangkas hambatan birokrasi, memperkuat transparansi, serta memastikan kepastian layanan bagi pelaku industri. “BPOM berkomitmen menghadirkan layanan yang efisien, transparan, dan responsif,” ujarnya.

Baca Juga: 

Selain transformasi digital, BPOM juga memperkuat Program Orang Tua Angkat (OTA) UMKM, skema kolaborasi yang melibatkan industri besar dalam mendampingi UMKM sektor obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Saat ini, 30 perusahaan tercatat telah menjadi orang tua angkat bagi 46 UMKM, memberikan pendampingan teknis, fasilitas produksi, hingga dukungan pemenuhan standar keamanan dan perizinan.

Taruna Ikrar menegaskan bahwa program ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat daya saing UMKM sebagai fondasi ekonomi nasional. “Industri besar bukan hanya mitra, tetapi penopang kemajuan UMKM,” tuturnya.

Baca Juga: 

BPOM memastikan digitalisasi layanan berbasis AI tetap diiringi penguatan integritas, pengawasan, dan pencegahan korupsi. Dengan dua agenda besar, yakni percepatan layanan publik dan penguatan ekosistem UMKM melalui dukungan industri, BPOM menegaskan komitmennya untuk melindungi kesehatan masyarakat sekaligus mendorong kontribusi sektor obat dan makanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (***)

Editor: El Putra
Bagikan

Related Stories