Komunitas
Bisa Bikin Anak Tak Mandiri, Yuk Lebih Tahu Gaya Parenting Snowplow
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Sebagai orang tua, Anda pastinya menginginkan anak-anak Anda bisa tumbuh menjadi seseorang yang sukses dan menjalani kehidupannya dengan bahagia.
Sulit melihat mereka gagal dan menyaksikan bagaimana mereka merasa tidak nyaman dan kecewa tentu menjadi tantangan tersendiri dalam proses parenting yang Anda lakukan.
Seperti diketahui, rasa sakit, kegagalan dan ketidaknyamanan merupakan pengalaman yang sangat penting untuk perkembangan masa kanak-kanak yang sehat sehingga anak-anak bisa belajar keterampilan hidup untuk proses mereka ke depannya.
Sayangnya banyak orang tua yang kerap mengabaikan poin penting ini, pola asuh seperti ini disebut parenting snowplow. Atau kerap juga disebut pula parenting lawnmower (mesin pemotong rumput) atau parenting buldoser.
Baca Juga:
- Dorong Kunjungan Wisatawan, Pemerintah Kaji Kebijakan Bebas Visa 20 Negara
- Bank Mandiri Siapkan Rp23,2 Triliun Penuhi Kebutuhan Transaksi Tunai Nasabah di Nataru
- KNTI Telah Laksanakan Rembuk Iklim Pesisir 2023 di 31 Kabupaten dan Kota
Pengertian Parenting Snowplow
Dikutip TrenAsia.com dari Webmd.com pada Kamis, 14 Desember 2023, parenting snowplow adalah gaya pengasuhan yang berupaya menghilangkan semua hambatan dari jalur anak sehingga mereka tidak mengalami rasa sakit, kegagalan, atau ketidaknyamanan.
Dilansir dari Parents.com istilah ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana snowplo atau mesin pembajak salju membersihkan salju di jalanan. Begitu pula dengan orang tua snowplow yang berusaha menghilangkan segala rintangan yang menghalangi jalan anak mereka. Istilah ini dipopulerkan oleh artikel The New York Times yang mengacu pada skandal penerimaan perguruan tinggi "Operation Varsity Blues" pada tahun 2019.
Mengapa Orang Tua Melakukan Parenting Snowplow
Alasan dibalik parenting snowplow ini biasanya adalah karena orang tua ingin anaknya bahagia dan sukses dan tidak ingin melihatnya gagal.
Pembenaran lain yang umumnya dirasakan orang tua adalah agar lebih cepat atau lebih mudah. Alih-alih mengajari anak mereka melakukan pekerjaan mereka dengan benar orang tua kerap kali mengambil alihnya agar lebih cepat selesai.
Contoh Parenting Snowplow
Beberapa perilaku orang tua snowplow yang umum terjadi meliputi “membantu” anak mengerjakan proyek atau tugas dengan melakukan sebagian besar pekerjaan atau bahkan seluruhnya.
Mereka juga kerap mencoba melakukan intervensi jika anak mendapat nilai buruk atau terus-menerus berhubungan dengan guru anaknya.
Baca Juga:
- Kembangkan UMKM Lorong, Camat Sangkarrang Dorong Produk Olahan Ikan
- Perumda Parkir Makassar Lepas Pegawai yang Masuk Purna Bakti Masa Pensiun
- Menunggak Pembayaran Tagihan, Dirum PDAM Makassar: Meteran Air Dicabut Sesuai SOP
Dampak Parenting Snowplow
Mengasuh anak dengan pola snowplow terkadang memang membuat orang tua merasa lega dan jauh dari perasaan stres dan frustasi.
Namun, jika dilakukan secara terus-menerus pola parenting ini tentu akan berdampak negatif pada perkembangan masa kanak-kanak, dan menempatkan anak-anak pada posisi tidak mampu melakukan segala sesuatunya sendiri.
Selain itu, anak juga akan mengalami kesulitan dalam mengatasi rasa frustasi, tidak memiliki kemampuan problem solving yang baik, menurunkan rasa efikasi diri dan meningkatkan kecemasan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 14 Dec 2023