Begini Cara 3 Capres Bangun Kedaulatan Manufaktur Telekomunikasi

Debat Capres Kelima, Minggu 4 Februari 2024 (Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat pamungkas untuk Calon Presiden (Capres) di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu 4 Februari 2024. Debat kelima ini mengangkat tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Terkait tema tersebut, para Capres disuguhkan pertanyaan tentang membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi informasi di Indonesia. “Gagasan kita adalah satu peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara berpasangan mendatangkan pakar untuk bisa melakukan alih teknologi bersama-sama,” kata Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dipantau secara daring melalui saluran Youtube KPU.

Kemudian gagasan kedua yang ditawarkan Anies yaitu memprioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk investasi padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi dan penuntasan korupsi. “Ini akan memberikan lowongan kerja untuk masyarakat lokal,” imbuhnya. 

Baca Juga: 

Anies kemudian menjelaskan tiga aspek fundamental terkait hal tersebut meliputi akses, kecepatan, dan keamanan. “Yang ini menjadi prioritas sehingga dengan cara seperti itu ketika kita mengundang untuk melakukan investasi kita bisa menyiapkan infrastrukturnya,” jelasnya. 

Hal lain terkait permasalahan tersebut yang penting adalah perlindungan atas Hak Intelektual yang terkait dengan industri manufaktur telekomunikasi informasi. Menurutnya investasi padat modal dan padat karya akan memungkinan Indonesia untuk melompat lebih cepat. 

Selanjutnya Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto giliran membeberkan gagasannya. “Kalau saya selalu solutif dan tindakan,” ujarnya. Dirinya menyatakan agar segera membangun industri manufaktur telekomunikasi informasi jika biaya pembangunannya hanya menelan dana Rp500 miliar saja. 

Kemudian Prabowo menyatakan urusan teknologi selalu berurusan dengan Sumber Daya Manusia. “Kita sekarang harus banyak mendidik anak-anak kita di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika,” imbuhnya. Menurutnya hal itu mutlak sebab Indonesia baru bisa bersaing bila sudah memiliki SDM yang mumpuni di bidang tersebut. 

“Jadi program kami memberikan beasiswa, 10.000 di bidang kedokteran, 10.000 di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika,” jelasnya. Dari jumlah tersebut Prabowo mengatakan akan mengambil siswa yang terpintar untuk dikirim ke luar negeri dan membangun lebih banyak fakultas di bidang ilmu terkait di Indonesia.

Baca Juga: 

Terakhir adalah gagasan dari Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Pertama Ganjar mengatakan bahwa di Indonesia terdapat pabrik swasta di bidang tersebut yang berada di Semarang. “Harganya lebih terjangkau dan murah, kalau itu masuk e-katalog kita sebenarnya bisa membantu dia,” paparnya.

Kemudian gagasan kedua yaitu menunjuk PT LEN. “Kalau tidak salah dulu pernah akan dibuat ini. Satu komputer, satu laptop seharga maksimum Rp1 juta,” jelasnya. Tanpa penugasan dari pemerintah, Ganjar mengatakan hal tersebut tidak akan pernah selesai. 

Selain itu, pilihan lainnya yaitu bergandengan tangan dengan industri atau brand di luar negeri dengan pabriknya berada di Indonesia. “Politik ini kalau kita mau komparasikan, ini pernah dilakukan sehingga transformasi pengetahuannya, teknologinya semua akan bisa dilakukan,” jelas Ganjar. Dengan begitu, Ganjar menyebut RI akan mendapatkan nilai tambah sehingga bisa mencapai kemandirian. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 05 Feb 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories