Ekonomi & Bisnis
Baca, Ini 5 Alasan Warren Buffett Tak Minat Investasi Emas
MAKASSARINSIGHT.com – Warren Buffett dikenal sangat terbuka dalam menyampaikan ketidaksukaannya terhadap emas sebagai instrumen investasi. Ia menilai bahwa emas memiliki sedikit, bahkan hampir tidak ada nilai.
Dilansir dari Investopedia, menurut Buffett, ketiadaan nilai tersebut muncul karena emas tidak memiliki kegunaan yang nyata. Ia pernah berkata tentang emas, “Emas tidak melakukan apa-apa selain hanya diam dan menatap Anda.”
Salah satu prinsip dasar investasi Buffett adalah hanya berinvestasi pada sesuatu yang memiliki kegunaan nyata, memenuhi kebutuhan manusia, dan memberikan manfaat praktis. Emas tidak memenuhi kriteria Buffett terkait kegunaan praktis.
Baca Juga:
- Didampingi Kadis Kominfo, Munafri Ajak HMI Kolaborasi Bangun Makassar
- Inspiratif! Irnaeni Jadi Sosok Penting Hadirkan Akses Keuangan di Papua Lewat AgenBRILink
- Perumda Parkir Tegaskan Area Depan Pelabuhan Makassar Bukan Zona Parkir
Meskipun emas memiliki beberapa fungsi industri, perannya tidak sepenting atau sesulit digantikan seperti halnya perak. Emas memang indah sebagai perhiasan, namun secara umum tidak memiliki banyak manfaat nyata. Berikut alasan Buffett tak minat investasi emas.
Alasan Warren Buffett Ogah Investasi Emas
Dilansir dari beberapa sumber, inilah alasan Warren Buffett tak minat berinvestasi pada emas:
1. Biaya Peluang Terlalu Tinggi
Ia berpendapat uang yang dialokasikan untuk membeli emas lebih baik digunakan untuk membeli aset produktif seperti bisnis, lahan pertanian, atau properti yang dapat menghasilkan pendapatan.
Menurutnya, emas hanya “menunggu” kenaikan harga tanpa memberikan hasil apa pun, sedangkan aset produktif terus menciptakan nilai ekonomi dari waktu ke waktu.
Dengan kata lain, berinvestasi pada emas sama saja dengan melewatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih konkret dan berkelanjutan.
2. Emas Tidak Menghasilkan Apa Pun
Warren Buffett menilai emas tidak memberikan nilai tambah produktif. Baginya, seberapa lama pun emas disimpan, jumlah dan wujudnya tidak akan berubah. Emas hanya “diam” tanpa mampu menghasilkan pendapatan seperti bunga, dividen, atau laba usaha.
Pandangan tersebut mencerminkan keyakinannya bahwa emas tidak dapat menciptakan pertumbuhan kekayaan secara aktif. Berbeda dengan saham perusahaan yang terus beroperasi dan menghasilkan profit, nilai emas sepenuhnya bergantung pada fluktuasi harga pasar.
Karena alasan inilah Buffett menganggap emas bukanlah pilihan investasi yang menarik untuk jangka panjang.
3. Lebih Memilih Aset yang Menghasilkan
Buffett lebih mengutamakan investasi yang mampu menghasilkan pendapatan nyata. Ia cenderung memilih saham, bisnis, atau aset produktif lain yang memberikan keuntungan secara berkelanjutan.
Menurut pandangannya, kekayaan sejati berasal dari aset yang dapat menciptakan arus kas, bukan hanya menyimpan nilai.
Prinsip ini sejalan dengan pendekatan investasi jangka panjang yang menekankan pentingnya nilai intrinsik. Bagi Buffett, pertumbuhan dan laba yang konsisten dari sebuah bisnis jauh lebih bernilai dibandingkan pergerakan harga komoditas seperti emas.
4. Cara untuk Bertahan Lama saat Takut
Buffett pernah mengatakan emas pada dasarnya berfungsi sebagai sarana untuk bertahan lama saat rasa takut melanda.
Menurutnya, emas memang bisa menjadi pilihan yang cukup baik dalam situasi penuh ketidakpastian, tetapi nilainya sangat bergantung pada tingkat ketakutan pasar.
“Anda harus berharap orang-orang menjadi lebih takut di masa depan dibandingkan sekarang. Jika ketakutan meningkat, Anda akan untung; jika berkurang, Anda akan rugi. Namun, emas itu sendiri tidak menghasilkan apa pun,” ujarnya pada 2011.
Buffett juga menegaskan membeli emas sejatinya sama dengan bertaruh pada rasa takut. Emas sering dianggap sebagai safe haven, dan banyak orang menaruh uangnya di instrumen ini karena khawatir terhadap gejolak pasar keuangan.
Baca Juga:
- Anak Muda Makassar Menang Lomba Logo HUT 418, Usung Filosofi Persatuan dan Kebersamaan
- Jukir Liar di Anjungan Losari Viral, Perumda Parkir Pastikan Bukan Petugas Resmi
- Air Leding Keruh di Rumah Anda? Ini Penjelasan PDAM Makassar
5. Tidak Berkembang Biak
Menurut Buffett, emas memiliki dua kelemahan utama, salah satunya adalah sifatnya yang tidak dapat berkembang biak.
Ia mengakui emas memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri maupun perhiasan, namun pada dasarnya emas bersifat statis dan tidak mampu menghasilkan tambahan nilai atau produksi baru.
Buffett mencontohkan, jika seseorang memiliki satu ons emas saat ini, maka hingga bertahun-tahun ke depan jumlahnya akan tetap sama, itulah yang ia maksud dengan tidak dapat berkembang biak.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 26 Oct 2025
