Bumi
Jumat, 13 Januari 2023 14:23 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com - Planet mirip bumi kembali ditemukan. Planet ini terletak di galaksi lain dan kemungkinan menyimpan udara.
Planet mirip Bumi yang baru saja ditemukan itu dijuluki sebagai TOI 700 e. Kala mengamati planet, Astronom membandingkan dengan fakta bahwa sebelumnya, Venus dan Mars kemungkinan pernah menahan udara di permukaannya.
Lantaran hal tersebut, para Astronom sangat optimis bahwa planet ini benar-benar menyimpan udara di dalamnya dan bisa dihuni oleh manusia.
Baca Juga:
"Kami pertama kali melihatnya dan kami seperti, 'Apakah ini nyata?'," kata Astronom dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Emily Gilbert dikutip TrenAsia.com dari Space Jumat, 13 Januari 2023.
Lebih lanjut mengenai TOI 700 e, Gilbert dan rekan-rekannya memperkirakan bahwa planet ini berukuran sekitar 95% dari ukuran Bumi. Alhasil, menurut perkiraan, tekstur permukaan planetnya kemungkinan berbatu dan mengorbit setiap 28 hari Bumi.
Dunia yang baru ditemukan itu juga kemungkinan terkunci secara pasang surut. Sebab menurut pengamatan, planet tersebut selalu menunjukkan sisi yang sama pada bintangnya alias tidak berotasi.
Sekadar untuk diketahui, penemuan planet mirip bumi di tata Surya ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya NASA menemukan sebuah planet serupa ya g diberi nama TOI 700 d. Kala itu, penemuan dilakukan dengan bantuan pesawat antariksa pemburu planet Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).
Sebagai informasi, sejak TESS pertama kali diluncurkan pada April 2018 lalu, pesawat antariksa tersebut telah menemukan 285 eksoplanet yang berhasil dikonfirmasi. Saat ini, TESS kembali menemukan planet mirip Bumi lain yang masih bersebelahan dengan TOI 700 d, yang berukuran sebesar Bumi dan terletak di zona layak huni.
Baca Juga:
Perlu diketahui, TESS menemukan planet misterius ini dengan terlebih dahulu melakukan pengamatan bintang selama sebulan penuh. Ini dilakukan dengan mencari penurunan kecil dalam kecerahan yang dapat mengindikasikan adanya planet yang melintas di antara bintang dan teleskop. Dari penurunan ini, para astronom dapat memperkirakan ukuran planet dan menghentikan orbitnya.
Saat ini, Gilbert sendiri tengah mengamati sistem dengan Very Large Telescope di Chili, menggunakan instrumen Echelle Spectrograph for Rocky Exoplanets and Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO), yang dirancang untuk mengkarakterisasi exoplanet mirip Bumi.
Para ilmuwan itu berharap pengamatan ESPRESSO akan memungkinkan mereka untuk menentukan massa keempat planet dalam sistem, dan seorang kolaborator menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk memperkirakan emisi ultraviolet bintang.
"Jika bintang itu sedikit lebih dekat atau planetnya sedikit lebih besar, kita mungkin dapat menemukan TOI 700 e pada tahun pertama data TESS," kata peneliti pascasarjana di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland Ben Hord.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 13 Jan 2023